Bukan Malas, Tapi Tidak Sempat
Percaya atau tidak, tadi pagi barusan tuh aku nemu di time line twitter sebuah akun yang keterangan profilnya adalah mantan blogger. Hah? Aku agak terkejut juga. Lah ada juga yang meng-klaim diri sebagai mantan blogger yach? Kupikir blogger tuh semacam profesi seperti writer atau author alias penulis yang akan kita sandang, menjadi pilihan sepanjang hidup. Tapi kok ini dia bahkan sudah mencanangkan diri sebagai mantan blogger, padahal blog juga masih ramai meski tidak lagi se-hits dan se-hype seperti kemarin-kemarin. Mungkin karena berbagai platform media sosial pada dasarnya juga sudah menjadi semacam mini blog baik bagi penulis (pemilik akun) maupun bagi pembaca (follower ataupun non follower).
Ah tapi apa yang tidak mungkin di dunia fana ini ya kan. Wong aku saja tahu-tahu, pelan-pelan, sadar tak sadar, lama-lama kok tidak banyak nge-buzz seperti dulu. Karena ternyata tidak ada dalam grup buzzer, sehingga tidak mengetahui update job dan semacamnya. Kan itu sama juga seperti mantan buzzers, ygy alias ya gak yes.
Balik ke masalah per-blogging-an, kadang tuh bukan karena malas ya kalau kita nggak update blog. Tapi karena tidak sempat. Kalau bahan tulisannya pastilah banyak. Dari bangun tidur sampai bangun tidur setiap harinya ada banyak sekali materi dan ide yang bisa dikembangkan. Dari hal remeh temeh, kecil sampai yang besar dan berat, penuh kontemplasi perenungan bisa jadi postingan blog berjilid-jilid. Masalahnya adalah ada banyak kegiatan dan pekerjaan lain yang menyita waktu, perhatian, pikiran, energi kita. Semua kembali pada prioritas saat itu, situasi kondisinya. Mana yang lebih urgen, sehingga mau tak mau terpaksa blog kita untuk sementara waktu menunggu kita kembali menyentuhnya. And it is fine at all.
Lah terus DA/PA dan score-score lainnya gimana dong kalau ditinggal-tinggal gitu? hehehe naaaaah itulah persoalannya. kalau memungkinkan sih kita berupaya mengejarnya ya, biar tidak ketinggalan jauh. Namun pada akhirnya masing-masing kita akan memiliki rel dan track yang berbeda-beda. Tidak ada satu pun orang yang sama. Tiap-tiap orang unik (pernah kutulis quote ini juga di beberapa novelku). Mari nikmati prosesnya, mari berbahagiaaaa.
0 Comments:
Posting Komentar