Dian Nafi : Enterpreneurship, Ekonomi, Ekonomi Syariah

Dian Nafi: Enterpreneurship, Ekonomi, Ekonomi Syariah

dian nafifield/research interests

Dian Nafi: Enterpreneurship, Ekonomi, Ekonomi Syariah, Ekonomi Kreatif, UMKM/SME, Resilience

education

S1 Architecture Universitas Diponegoro

S2 School of Government Public Policy

project, organization

Publishing Sector Creative Economy Committee 2020-2025

CodingMom economic creative R&D 2018- now

KNPI women empowerment 2019-2024

GOW women empowerment 2017-2023

Hasfa Creative Camp coordinator 2015- now

HAKI
JID2019069152 - Hasfa Publishing & Books - Kode kelas : 41
DID2019060226 - Hasfa Craft -Kode kelas : 16

language skills

English
Indonesian
Arabic

university, campus, community teaching, guest lectures

Wordpress and blogpreneur for UMKM/SME, WORDPRESS community 2022

Technopreneurship Diponegoro University 2018

universitas brawijaya 2022 architecture preservationeurship


SGPP 2022 sustainability leadership in business

 
universitas diponegoro 2022 heritage architecpreneur 


udemy 2022 digital marketing, copy writing, book writing

udemy 2021 editing, blog to book, blog writing, publishing, short story writing, novel writing, creative writing, writerpreneurship

Univ mulawarman 2020 architecture writerpreneurship

 
gramedia academy 2020 digital marketing


hasfa institute 2020 writerpreneurship

 
udemy 2020 essay writing, memoir biography, writerpreneurship, life reset coaching

Unnes Universitas Negeri Semarang 2019 writerpreneurship

 
Sma pradita dirgantara 2019 fiction writerpreneurship

 
gramedia academy 2019 writerpreneurship, writing skills and fieldwork


Unisfat universitas sultan Fattah 2019 creative writerpreneurship

Gapura Digital by google 2018 digital marketing


Iain walisongo 2018 writerpreneurship

Upgris universitas PGRI Semarang 2017 creative writerpreneurship

 
womenwill by Google 2017 womenpreneurship

Kedokteran Unissula universitas sultan agung 2016 Pekan Jurnalistik Nasional  essay writing and writerpreneurship

 
Iain walisongo 2016 productive writerpreneurship

 
akademi berbagi 2017 writerpreneurship

Akademi Keperawatan Medan 2015 sociopreneurship


Arsitektur undip universitas diponegoro 2015 digitalpreneurship

2014 IAIN & Pesantren Purwokerto writerpreneurship

2013 Sultan Agung University Unissula Writerpreneurship

honours, awards

Writerpreneurship Apreciation from Region 2017

books, book chapters

101 bisnis online paling laris - Gramedia 2014

Chicken soup stories for Mompreneur - Granedia 2015

Women in Digital Era - Hasfa 2016 

Mom Codingpreneur Life 2020

Copy and Content Writing - Hasfa 2021

refereed journal articles, book reviews, field notes, other publications


Awaliyah, Dian Nafiatul (2022) "ROLE OF WOMEN FOR ECONOMIC RESILIENCE," Jurnal Pembangunan Manusia: Vol. 3: No. 1, Article 8. DOI: 10.7454/jpm.v3i1.1025
 
Awaliyah, D.N. (2021). Books and Discussion Hybrid Space for Creative City. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, vol. 738 - 012050 the 20th Sustainable, Environment and Architecture 10 November 2020, Indonesia. https://doi.org/10.1088/1755-1315/738/1/012050


conferences, presentations


Awaliyah, Dian Nafiatul, 2021, best presenter at International Conference  On Sustainable Halal Industry (Icoshi), UIN Walisongo Semarang

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2019. Women Poverty and Radicalism, 19 June, The 2nd Biennale International Converence, at Radboud University Nijmegen, Netherland.

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2020. Books and Discussion Hybrid Space for Creative City, November, The 20th Sustainable, Environment and Architecture, Bandung

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2021. Community Reading Space for Resilient City, September, at Eurasia Business Economic Society, Poland.

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2021. Hybrid Paradox Approach of People Development for Human Resilience, October, at The 4th International Conference of Strategic and Global Study, UI Jakarta.

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2021. Literacy Schools by Volunteer for Resilient Citizen, November, at  Women Asia Conference La Trobe University, Australia.

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2021. Society-based Reading Space for Resilient Community, October, at Indonesia Focus, Indonesia.

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2020. Pre-Marriage Education Digitalization, November, at  IAIN Kudus.

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2021. Collaboration of Online Learning Platform for Resilience, September, at Asian Conference on Education, Tokyo.

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2021. Hybrid Grebeg Besar and Syawalan for International Tourism of Demak, October, at The 2nd International Conference on Social and Political Development Issues, Semarang

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2021. Hybrid Paradox Mode for Resilience, October, at  Barcelona Conference on Arts, Media & Culture, Spain.

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2021. Hybrid Paradox Strategy for Community Engagement, July, at  Southeast Asia Conference on Media, Cinema and Art, UGM Jogjakarta.

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2021. Literacy Festival for Text Workers Resilient, October, at the 37th EBES Conference-Berlin, Germany. 

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2021. Hybrid Cultural Festivals of Demak for Halal International Tourism, October, at The 1ST International Conference On Sustainable Halal Industry, Semarang.

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2022. Hybrid Paradox Approach for Depolarization and Deradicalization, January, at Star Scholars Conference, India.

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2020. Alhikam Religious Book Insight for Resilience Mindset     , January, at Asian Conference on Ethics, Religion & Philosophy, Tokyo.  

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2021. Society-Based Reading Space For Resilient City, September, at Siceto, Palembang.

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2022. Women Empowerment At Demak Coastal Region. May. At 24th biennial conference of the Asian Studies Association of Australia, Australia.

Awaliyah, Dian Nafiatul. 2022. Collaboration of Literacy Communities For Creative City, at AIFIS -Michigan State University, America.

Profil at media coverage

Harian Analisa Medan (2011) Buku Profil Perempuan Pengarang dan Penulis Indonesia (KosaKataKita, 2012) Jawa Pos-Radar Semarang (2013) Alinea TV (2014) Koran Sindo (2014) Tribun Jateng (2015) Nakita (2016) Wawasan (2017) TVKU (2018) kabareSemarang (2019) lingkarluar (2020) RSKW (2021) TVNU (2022)


SOCIAL MEDIA:

https://facebook.com/ummihasfa

https://twitter.com/ummihasfa

https://instagram.com/diannafi

https://youtube.com/ummihasfa

https://linkedin.com/in/nafidian

https://pinterest.com/diannafiDN

Email : diannafihasfa@gmail.com

ACADEMIC ADDRESS

ID Scopus         : https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57223292593 
Google Scholar : http://scholar.google.com/citations?user=ce5u5mAAAAAJ&hl=id
Researchgate : https://www.researchgate.net/profile/Dian_Nafi2
Orcid : https://orcid.org/0000-0002-2714-9775
ID Shinta         : https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6699291



Pelajaran Glenn Fredly untuk Kita

Pelajaran Glenn Fredly untuk Kita
dian nafi

Glenn Fredly bukan musisi biasa. Ia musisi pembela HAM. Ia tak rela jika kemajuan HAM yg diraih 20 thn terakhir diterjang gelombang politik kebencian dunia. Bagi #glennfredly, bermusik tak sekadar gaya hidup, tp mengalami & memilih jln hidup, "Bermusik untuk Kemanusiaan".

Karena itulah Glenn Fredly rupanya juga simpati dan bikin konser kemanusiaan untuk Palestina.

Video-video Glenn Fredly melantunkan sholawat badar dan lagu lebaran pun bersliweran di time line media sosial.

Banyak netizen mengenang Glenn Fredly dan lagu-lagunya. 
Habis Putus : Akhir Cerita Cinta
Nyerah : Terserah
Ditinggal Nikah : Sedih Tak Berujung
Di dua in : Tega
Mau balikan : Sekali Ini Saja
Nembak : Kasih Putih
Kangen : Sabda Rindu
Jadi orang ke 3 : Kisah yang Salah
Ngelamar : Kisah Romantis
Nikahan : You are my everything


Dari jatuh cinta sampai patah hati yaa dengerinnya Glenn Fredly. Btw humble-nya sih top banget dia. Banyak sekali orang yang mengakuinya. Kesopanan dan keramahannya itu menembus batas etnis, suku, agama dan lintas pergaulan. dari berbagai lapisan masyarakat, dari pejabat tinggi, sesama seniman, para aktifis, para korban kekerasan, sampai rakyat.

Di hari-hari ini, ketika banyak orang yang berpulang, baik keluarga dekat di sini atau seorang figur publik jauh di sana, ingat cara membuat mereka tetap hidup: Sebut namanya, ceritakan kisahnya, hidupi teladannya. They will live on. Begitu kata koh Edward Suhadi.

RIP Glenn Fredly :(

Kepergiannya meninggalkan warisan yg tak ternilai. Karya-karyanya tak akan pernah pupus.


Husein Muhammad dan Muslimah Reformis

Gambar
Husein Muhammad dan Muslimah Reformis
Panel lainnya di Muslimah Writers Conference:
Musdah Mulia
Faqihuddin Abdul Kodir
Musriva


Husein Muhammad dan Muslimah Reformis
Buya @Huseinmuh553
Saat susun buku counter legal draft, berdebat dg kemenag, prof2, tp buku itu dibanned Bu musdah adl ghorib. Islam pd awalnya asing, hadir utk melkaukan proses dekontruski atas traadisi2 patriakisme dan anti kemanusiaan. Kelak akan asing lagi. Bahagia jd asing


Org2 asing itu yg slalu konsisten, teguh pd prinspi kemanusiaan. bg mrk surga kebahgiaan Yakin, teguh, mengesaknNya. Hadir dlm rangka kemanusiaan KekasihNya. Dtg utk beri kabar gembira Darwis, sufi, syamsi tabrizi dlm buku 40 kaidah cinta, kt smua diciptkn menrt citraNya

Dan pd saat yg sama kita dibuat unik. Tdk menghargai perbedaan atau memaksakan pendpat pd orla sama dg tdk menghargai kehendakNya Jgn rendahkan siapapun dn apapun krn Tuhan tdk merendshkannya saat menciptakan Cara pandnag tergnatung hati kita Cara melihatNya cermin lht dr sdri

Jgn sakit, rapuh, ketakutan Kegelapan hy bs dihilangkan dg cahaya Kebemcian hy bs dihilangkam dg cinta Sejarah moderjitas menggerakkna permepuna ke rg publik. Profesionalitas tdk lagi jd dominasi laki2 Jd pondasi relasi yg baik antar laki2 dan perempuan

Permpuan ph poyensi intelektual, energi tubuh, spiritual Krm tdk boleh ada yg mengurangi hak2 atas potensi2 itu Permepuan adl ibu manusia. Menyakti perempuan sama dg menyakiti diir kt sendiri Menghirmati permepuan sama dg memuliakan diri sendir Prosss marginaliassi, subordinasi

..tdk boleh tjd Kritik2 tajam musda pd fatwa mui ttg harammya liberalisme dsb. itu membunuh masa dpn bgs. Terminologi 3 isme itu belum cukup Anaknya amr bin ash, gubernur mesir, menempelemg petani Sejak kpn memperbudak org pdhl ibunya melahirkannya dlm keadaan merdeka
Pdgn rasul di arafah, wahai manusia, bukan muslimin sj, hidupmu, harga dirimu suci, dlindungi, tdk boleh dilakukan pengurangan Universalitas islam diringkas imam ghazali dlm ushulul khomsah, maqosyidusysyariah. Perlindungan thd nafs, diri, hak hidup siapapun. Bhkn kafir

Perlindgn hak ekspresi, berpendapat Hak aql Dien, pilihan2 beragama, berkeyakinan Perlindgnnkehormatan diri, tdk boleh dilecehkan, direndahkan, apalgi diperkosa Suit2 itu kekerasan Colak colek itu kekerasan Perlndgn hak milik,properti, right Perlindgn Lingkungan hidup, biah

Pelajari dg pikiran jernih, tanpa prasnagka, demi kebaikan bgs 50 tobuk jrgn liberal Isu LGBT yg ingin bunuh pemikiran kita smua Mrk juga mnusia Fiqh seksualitas, fiqh hiv aids Apa itu homo, dlm konteks fiqh, sejarah, unsa, mukhonnas, fithri, qoshdi Isu berat sekali

Jarang org yg bs menghadapi sersngan atas isu yg paling sensitif Gay, lesbi, biseksual, aseksual, queer, dll Perubhn tdk mdh Ada teori2 dlm quran, proses gradual, apresiasi tradisi sambil melakukan perubahan atas tradisi itu sendiri Pd ahir2 ayat itu ada afalaa ta'qiluun

Cara menyentuh nurani, fikiran, krm itu lbh menyelamatkn dr dzolim Isi hati dg chy intelektual, pikiran akal, jgn jd hamba atas kata org. Hudan linnas. Petunjuk. Gali sendiri

##

Kyai
ziarah ke syekh symsi tamrizi. Menemukan tlsnnya. Lam yakunil mautu huwalladzii..dst Bukanlah kematian yg menggelisahkn, bukan perhentian terakhir,tp gelisah kalau mati tp tdk meninggalkan pengetahuan yg membuat hdp selama2nya, utk dibagikan pd byk org
Fiqh perenpuan Wajah bari relasi suami istri Pembelaan kyai Spiritualitas kemnusiaan Foqh anti traficking Ijtihad kyai husen Fiqh seksualitas Ngaji spiritualism Sang zahid Samidra kezumudan Menyusuri jln chy Mencintai Tuhan, mencintai kemanusiaan Kidung cinta Ulama memilih jomlo

Ahikam Toleransi islam Menangkal siaran kebencian Merayakan hari2 indah bersama Nabi Islam tradisional yg terus bergerak Pendar2 kebijaksanaan Pakar2 hukum islam sepanjang sjrh Ensiklopedi para pemikir hukum islam sepanjang masa Gus dur dlm obrolan gus mus Kaidah cinta n kearifan

Rasail jahid Alqolamu alqo aktsaron dst Jejak goresan pena lbh abadi Andai tak ada buku, tak ada cerita nasa lalu Kata2 ucapan hanyalah utk yg hadir Pena utk yg hadir dan tak hadir Buku dibaca di sgala ruang dan dikaji di segala jaman

Stlh bangkit, baca, bangkit, tulislah Jargon fahmina Tranaformasi kultural melalui tradisi utk keadilan dan kemanusiaan Pesan2 propetik, di mana ada keadilan, di situlah ada Allah

Sharing Para Kartini Dari Demak

Sharing Para Kartini Dari Demak



Tadinya kupikir tahun ini Kartinian akan lewat begitu saja karena memang lagi ribet buanget nget. 
Tapi subhanallah alhamdulillah ternyata justru pak kartono yang punya ide menghadiahi kami dengan acara kartinian sharing para kartini demak di kafe pelangi😆
Makasih yaaa
Thanks for having us:)




Ini catatan dari penyelenggaranya:
Awalnya saya rada pesimis dengan acara ini, mungkin terlalu muluk mendatangkan beliau berempat duduk dalam satu acara. Namun Alloh punya takdir lain, beliau semua bersedia dan sanggup menyihir para peserta selama hampir 2,5 jam. Bahkan harus menghentikan diskusi karena keterbatasan waktu

Jumlah peserta yang hadir juga memenuhi target yaitu 50 orang. Meskipun juga persiapan untuk publikasi sangat kurang (hanya satu minggu). Alhamdulillaah, salah satu mimpi saya untuk menginspirasi warga Demak mulai terwujud. 
Banyak yang sebelumnya belum ngeh kalau Demak punya pengusaha sekaliber Bu Ida Widyastuti. Pun juga dengan Mbak Masnuah yang sangat giat melakukan kegiatan pendampingan perempuan nelayan sehingga mendapat seabrek penghargaan dan peliputan. Sedangkan Mbak Witri juga menginspirasi untuk dapat belajar mengambil hikmah dan dijadikan cambuk kesuksesan sehingga dapat kuliah di Jerman dan menghasilkan banyak publikasi ilmiah sehingga meraih banyak pendanaan dan penghargaan. Juga Mbak Dian Nafi yang kali ini bersedia jadi moderator, meskipun biasanya jadi narasumber.

Terima kasih sudah memberi support untuk acara ini. Semoga istiqomah mengadakan acara serupa. Terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah banyak membantu : 
@sadc_imadeunissula 
@kopi_pelangi 
@demakhariini 
Oemah Belimbing Madu Demak




Setelah pengenalan dan trigger penuturan dari para nara sumber, selanjutnya acara dilanjutkan tanya jawab. Ini dia beberapa petikannya.

Dari Isang
pertanyaan untuk mbak Ida : Bgm bgn mindset jd wiraswasta
pertanyaan untuk Masnuah: bgm motivasi mhs spy tdk down
pertanyaan untuk Witri: apakah pengajaran sdh sesuai dg milenial yg akan jd tenaga profesional


Dari Heri
pertanyaan untuk  Ida: icon demak jambu belimbing 200 pohon dpt kunjungan prov jambi, desa agrowisata, tdk ada dkungan pemda Mengembalikan kejayaan demak, tdk ada action, Kegiatan mandiri, ingin mengbamgkan


dari Udinus: tanya pelecehan kekerasan seksual oleh dosen, gmn mnrt masnuah



 Keterbukaan, pondasi kepercayaan
 Ubah energi negatif jd positif
 Mari jawab dengan hasil
 Doa adl rangkaian kata positif yg membentuk realita
 Jadikanlah anak2 kami sbg pengusaha sukses dan hebat

Jgn terlalu tergantung dg org lain Kt hra menaiki tangga dg proses Dg melewati prses dr yg rendah, menengah, dan atas, kita akan mjd besar Kalau kita adh besar, justru pemerintah yg dtg

Mindset bgm memproduksi, py untung, dan memenuhi semuanya sendiri Berdirilah sendiir. Waspadai  Pemgaruh buruk energi negatif pd usaha kita

 Support dr pemerintah : promo Pameran keluar negeri
 Berjalan gagah, dg kepala tegak
 Kalau jalam sendiir, tdk ada batasan
 Buat produk olahan Yg sisa 2 juga dibuat olahan alternatif

 Local brand belimbing adl pr kita semua

 Kalau kerja utk organisasi, Jangan pamrih, nanti kecelik 




Dan ini Closing-nya:
Passion
Vision
Mission
Action
Collaboration

Dedication Negosiasi, persuasi adalah kunci





Profil Dian Nafi




Profil Dian Nafi
dimuat di media nasional Koran Sindo. nasional.sindonews.com/read/915506/18/identitas-spiritualisme




Dian Nafi termasuk salah satu perempuan penulis paling produktif di Indonesia. Sejak 2008 hingga kini, dia telah merilis 18 novel dan terlibat dalam 84 buku antologi. Melalui berbagai tulisannya yang kuat dari segi spiritual, insinyur teknik arsitektur dari Universitas Diponegoro ini tak hanya berbagi kisah, tapi juga inspirasi dan motivasi.

Dian Nafi mencitrakan dirinya sebagai pecinta purnama dan penikmat hujan. Bagi dia, purnama sering membuat dirinya teraktivasi sehingga menjadi "high" sementara hujan membawa nuansa romantis dan unspoken moment. Dan menulis bagi Dian adalah cara terbaik menuangkan perasaan-perasaan tersebut sepuasnya. Berikut wawancara dengan pemenang lomba menulis kisah inspiratif Indiva ini.

Latar belakang Anda adalah arsitektur. Sedangkan saat ini Anda lebih aktif sebagai penulis. Apakah Anda vakum dari aktivitas sebagai arsitek?

Saya masih menerima pesanan mendesain rumah tinggal dan bangunan lainnya walaupun tidak sebanyak dulu saat masih fokus bekerja di perusahaan konsultan arsitektur. Ada banyak ilmu arsitektur yang saya dapatkan yang bisa diaplikasikan dalam penulisan. Misalnya, perancangan, perencanaan, teknik presentasi, analisis, logika, dan keseimbangan. Itu semua berguna untuk menulis.

Sulit mana, merancang bangunan atau "merancang" cerita?

Sejak dulu sebenarnya saya aktif menulis tapi saya simpan sendiri. Perkenalan dengan tulis menulis bermula saat ayah menghadiahkan sebuah buku harian saat ulang tahun Ke-8 saya. Beliau yang mendorong saya untuk menulis. Semasa sekolah dan kuliah, saya aktif di redaksi majalah dinding dan  buletin kampus. Bagi saya, menulis itu mudah-mudah sulit, sulit-sulit mudah. Mudah karena idenya bisa ditemukan dan didapatkan dari mana dan kapan saja. Sulit karena menulis itu bukan saja seni bagaimana kita merasa, tapi juga lebih kepada proses berpikir. Writing is thinking.

Saya mendapat inspirasi menulis dari banyak hal, mulai dari peristiwa di sekitar saya, kisah orang-orang dekat sampai curhatan teman, sahabat, kenalan dan dari buku-buku non-fiksi seperti biografi dan kisah-kisah inspiratif. Hal sulit lainnya adalah bagaimana mengeksekusi ide menjadi tulisan yang bernas, mengalir, menyentuh, danmencerahkan. How to convey the message, the idea? Bagaimana menyampaikan pesan dengan cara yang tepat, baik dari gaya bahasa, pilihan kata, maupun emosinya dengan cara tidak menggurui. Itulah yang menjadi pekerjaan rumah terus-menerus sepanjang waktu.

Bagaimana tulisan-tulisan Anda kemudian dibukukan dan menjadi komersial?

Saya menggemari menulis sejak lama namun tidak pernah menyangka bahwa pada akhirnya akan berkecimpung lebih dalam dan lebih jauh di dunia tulis menulis. Pada 2008 saya harus menjalani masa iddah, tinggal dalam rumah selama empat bulan sepuluh hari karena suami saya meninggal dunia.

Dalam masa senggang sekaligus duka itu mulailah saya bersinggungan dengan Facebook dan banyak menulis curahan hati. Di saat berkabung seperti itu, menulis seperti terapi bagi saya. Beberapa teman di dunia maya akhirnya mendorong saya untuk mengikuti lomba menulis. Sekali menang, kedua kali menang lagi, ketiga kali menang lagi, dan akhirnya kecanduan hingga sekarang. Pada 2009, saya baru menulis untuk publik dan pada 2010 saya merilis novel debut berjudul Mayasmara. Dulu, menulis hobi saya namun untuk sekarang sepertinya menulis jadi karier he he he......

Bagaimana proses kreatif Anda dalam menulis cerita?

Setelah mendapatkan konsep dan premis, saya selalu membuat outline terlebih dahulu. Dari kerangka tersebut, saya menjadi tahu bahan-bahan apa saja yang harus saya riset jika belum punya bahannya dan mana yang bisa dikerjakan terlebih dahulu terutama jika saya sudah menguasai bagian itu. Jadi saya bisa memulai dari mana saja. Saya juga aktif menulis puisi, cerita pendek, cerita panjang, dan beberapa kisah inspiratif. Berbagai karya saya dibukukan bersama tulisan penulis lain. Sudah ada 84 buku antologi.

Pernah stucksaat menulis?

Jika terjadi kemacetan dalam menulis, saya sering brainstormingdengan guru-guru saya. Saat brainstorming, mereka dengan senang hati melempar pertanyaan-pertanyaan bernas dan bermutu yang kadang-kadang memancing jawaban dari bawah sadar saya. Atau jika saya memang belum punya jawabannya, dari sanalah saya bergerak untuk melakukan riset lanjutan.

Hal apa yang membuat Anda ingin terus menulis?

Ada banyak sekali ide cerita yang ingin saya tuliskan. Benih cerita-cerita dalam kepala itu mendorong saya untuk terus menulis. Alhamdulillah tidak habis-habis. Sebagian ide yang belum sempat saya kembangkan saya tuliskan dalam buku khusus ide dan plot. Ada juga yang berserakan di notes-notes kecil yang saya bawa dalam perjalanan kereta atau bus. Sebagian lagi bahkan saya tulis dalam bentuk singkatan-singkatan karena media yang sempit, post-it.

Apa asiknya atau puasnya menulis bagi Anda?

Rasanya plong, seakan-akan ganjalan cerita yang mendesak-desak minta dikeluarkan dari dalam kepala dan hati akhirnya mengalir. Rasanya seperti sukses membayar utang janji pada diri sendiri. Selama proses penulisan, saya menjadi memahami diri sendiri dan orang lain dengan cara lebih baik lagi. Rahasia-rahasia serta hakikat kejadian dan peristiwa seperti dibukakan oleh-Nya pada mata hati saya yang sebelumnya tertutup ego, persepsi sendiri, atau persepsi orang lain.

Bagaimana sensasinya membuat theatre of mindyang masuk logika fiksi?

Saya suka was-was juga, takutnya malah terkesan mengada-ada, klise, atau malah dianggap tidak logis. Jadi terkadang, saya membuat beberapa alternatif adegan atau kejadian untuk dipilih yang terbaik. Tak jarang juga saya brainstormingdengan teman atau mentor mengenai kemungkinan- kemungkinan adegan sebab akibat. Dalam perjalanan editing, seringkali datang tambahan ide untuk improvisasi agar lebih logis dan tidak terjadi plot-hole atau semacamnya. Kadang-kadang, kita perlu membebaskan diri untuk tidak terlalu “kaku” pada plot yang telah disiapkan. Dengan begitu, seiring proses akan ditemukan kejutan yang tidak terduga.

Menurut Anda, di mana kekuatan tulisan Anda?

Latarbelakang keluarga saya yang berasal dari keluarga santri. Saya sendiri juga aktivis kerohanian Islam dan kehidupan haroki semasa kuliah. Hal ini membuat saya memiliki sudut pandang religius tapi berusaha tidak hanya ada hitam dan putih. Saya suka sekali memasukkan kontemplasi dan perenungan dalam tulisan dan cerita saya. Teman-teman pembaca menyukai dan menganggap spiritualisme yang hampir selalu mewarnai tulisan saya ini sebagai identitas dan ciri khas.

Apa garis merah di setiap tulisan Anda?

Saya punya bagan besar yang menjadi cikal bakal banyak tulisan dan cerita saya. Terinspirasi dari novel Para Priyayi karya Umar Kayam, namun saya membuatnya lebih ke versi kehidupan dan dunia pesantren yang memang juga sama kuat akarnya serta mempunyai pengaruh signifikan pada personal-personal di dalamnya. Berbagai karakter itulah yang kemudian menggerakkan cerita-cerita ini.

Apakah Anda mempunyai obsesi dalam menulis?

Saya masih punya pekerjaan rumah dari salah seorang penulis kelahiran Indonesia yang tinggal di Amerika. Dia sudah lama sekali ingin menerbitkan tulisan saya, tapi saya masih belum bisa setorkankepadanyasampaisaat ini. Terbayang, saya menuliskan novel berlatar Demak berbau sejarah seperti Gadis Kretek, punya nilai filosofis yang tinggi tapi juga sekaligus up to date untuk masa sekarang. Kisah yang bisa mencerahkan dan menggerakkan banyak orang menuju hal-hal yang lebih baik sekaligus membawa nama Demak ke dunia internasional lebih jauh lagi.

Jika memungkinkan, tulisan ini akan dibuatdalamgenre eksistensialisme karena Ahmad Tohari pernah berpesan pada saya demikian. Beliau berpesan agar saya terus menulis seperti novel debut saya, Mayasmara (2010), yang beliau sebut sebagai novel eksistensialis.

Peluang apa saja yang Anda dapatkan dari menulis?

Dari menulis, saya sering diundang untuk mengisi sharing kepenulisan di sekolah, kampus, dan pesantren. Selain itu, saya juga menerbitkan bukubuku penulis lain melalui Hasfa Publishing, penerbitan sendiri, dan menjualnya melalui distributor ke toko buku. Peluang sampingan lainnya adalah menjual buku-buku secara online baik buku sendiri atau buku terbitan Hasfa. Saya sempat berjualan kaos yang berkaitan dengan literasi dan buku yang kami terbitkan untuk membantu korban bencana alam. Ke depannya, mungkin berjualan suvenir dan pernak pernik berkaitan dengan berbagai karakter dalam cerita-cerita yang saya tulis.

Menu