Wirai dan Wirang: Dari Kemasygulan Menuju Keinsyafan

 Wirai dan Wirang: Dari Kemasygulan Menuju Keinsyafan


Setiap orang pernah merasakan kegagalan. Ada yang cepat bangkit, ada pula yang terjebak lama dalam kecewa. Saya sendiri pernah mengalami titik itu—ketika gagal lolos seleksi beasiswa doktoral, padahal sudah sampai tahap wawancara. Rasa masygul muncul: kecewa, bingung, sekaligus menyesali hal-hal kecil yang saya abaikan.

Dari situ saya mulai merenung. Mungkin kegagalan ini bukan semata soal persaingan ketat, tetapi juga soal bagaimana saya menjalani hidup sehari-hari. Tentang undangan yang tidak saya hadiri, doa yang penuh keraguan, kejujuran yang tertahan saat wawancara, bahkan hal-hal remeh seperti tidak mengembalikan pena kafe.

Dalam renungan itu saya teringat pada istilah pesantren: wirai dan wirang.

  • Wirai berarti berhati-hati, menjauhi yang meragukan, bahkan dalam perkara kecil.

  • Wirang berarti rasa malu—bukan malu karena dipermalukan, melainkan malu pada diri sendiri dan pada Allah jika sampai berbuat buruk.

Dari kegagalan itu, saya belajar bahwa hidup memang harus dijalani dengan hati-hati (wirai), agar tumbuh rasa malu yang menjaga kita dari keburukan (wirang). Dan justru dari masygul itu lahir keinsyafan, sebuah kesadaran baru bahwa setiap langkah kecil punya arti besar.

Buku “Wirai dan Wirang: Dari Kemasygulan Menuju Keinsyafan” lahir dari perjalanan batin ini. Isinya bukan teori, melainkan refleksi pribadi tentang bagaimana kegagalan bisa berubah menjadi pintu menuju kebijaksanaan.

Saya berharap, siapa pun yang membaca buku ini akan menemukan sesuatu: mungkin keberanian untuk jujur pada diri sendiri, mungkin ketenangan dalam menghadapi kecewa, atau mungkin sekadar pengingat bahwa hidup harus dijalani dengan penuh hati-hati.

Karena pada akhirnya, kegagalan hanyalah satu bab dalam hidup. Masih banyak bab lain yang menunggu untuk kita tulis—dengan wirai, dengan wirang, dan dengan hati yang lebih jernih.


Beli bukunya di sini

https://play.google.com/store/books/details?id=BER-EQAAQBAJ

http://books.google.com/books/about?id=BER-EQAAQBAJ


Kenapa Kita Kadang Berdoa dengan Ragu-ragu

 



Pernahkah kamu menutup mata, merangkai kata dalam hati, lalu memanjatkan doa… tapi di dalam dada ada rasa ganjil?

Rasa itu bisa berupa ragu—apakah Tuhan mendengar? Apakah aku layak meminta ini? Atau malah takut, bagaimana jika doa ini terkabul tapi ternyata aku belum siap menerimanya?

Keraguan dalam doa adalah pengalaman yang sangat manusiawi. Ia bisa muncul dari rasa rendah diri, luka masa lalu, atau bahkan kebingungan tentang apa yang benar-benar kita harapkan.
Tapi yang jarang kita sadari, ragu itu bukan penghalang doa. Ia justru bisa menjadi pintu masuk untuk kita mengenal diri sendiri lebih dalam, memahami hati, dan mendekat pada Tuhan dengan cara yang lebih tulus.

Buku Kenapa Kita Kadang Berdoa dengan Ragu-ragu karya Dian Nafi mengajak kita menelusuri perjalanan batin ini. Dengan bahasa yang hangat dan jujur, Dian mengurai mengapa keraguan hadir, bagaimana mengelolanya, dan bagaimana mengubahnya menjadi keyakinan.

Buku ini bukan sekadar bacaan, tapi teman yang menemani kita menapaki perjalanan spiritual. Membisikkan bahwa tak apa jika kadang kita ragu. Yang penting, kita tetap datang, tetap berbicara, tetap membuka hati.


Baca di sini 

https://play.google.com/store/books/details?id=yM99EQAAQBAJ

dan di sini

http://books.google.com/books/about?id=yM99EQAAQBAJ

Menulis Memoar dan Biografi yang Menggugah

 Menulis Memoar dan Biografi yang Menggugah: Bukan Soal Terkenal, Tapi Soal Bermakna


Apa yang membuat sebuah memoar membekas dalam hati pembaca? Bukan karena tokoh utamanya selebritas. Tapi karena kisahnya jujur, menyentuh, dan ditulis dengan nyawa.

Menulis memoar atau biografi bukan hanya tentang kronologi peristiwa. Ini tentang memaknai luka, merayakan tawa, dan menyulam waktu menjadi kisah yang menyala.

Lewat buku "Menulis Memoar dan Biografi", Dian Nafi mengajak kita menyelami teknik, pendekatan, dan cara pandang baru dalam menulis memoar dan biografi. Bukan dengan gaya kaku atau datar, melainkan dengan alur yang reflektif, menyentuh, dan orisinal.

Di dalamnya, kita akan belajar:

  • Bagaimana mengenali momen-momen yang layak ditulis

  • Bagaimana menulis dengan gaya naratif yang hidup

  • Bagaimana mengolah luka dan perenungan menjadi kekuatan tulisan

  • Dan bagaimana menghindari jebakan cerita yang membosankan

Memoar dan biografi bukan hanya untuk orang terkenal. Mereka adalah warisan rasa dan makna, untuk diri sendiri dan generasi berikutnya.

Menulislah. Bukan untuk dikenang, tapi untuk memaknai.

📖 Temukan panduannya di buku ini.

https://play.google.com/store/books/details?id=Opx3EQAAQBAJ

http://books.google.com/books/about?id=Opx3EQAAQBAJ


Buku Baru Dian Nafi di Kampung Heritage Kajoetangan

Buku Baru Dian Nafi di Kampung Heritage Kajoetangan






Pagi itu saya berjalan pelan di lorong sempit Kampung Heritage Kajoetangan, jantung warisan tua di tengah kota Malang. Udara masih dingin, aroma kopi hitam menembus celah pintu rumah bata, suara radio Jawa terdengar dari beranda.

Di sinilah, di antara tembok-tembok bata peninggalan kolonial, saya memulai naskah buku ini:
Memoir Perjalanan dan Arsitektur.

Sebuah upaya kecil menulis ulang percakapan saya dengan rumah-rumah tua dan orang-orang yang menjaganya.

Kajoetangan bukan sekadar gang-gang sempit. Ia saksi bagaimana Malang tumbuh di tangan orang biasa: warga lokal, keluarga kampung, para penjual di warung sudut gang, bapak tua penjahit yang menempati rumah bergaya Indis peninggalan zaman Hindia Belanda.

Dulu, kawasan ini adalah permukiman elite Eropa — banyak rumah dirancang dengan sentuhan perencana seperti Thomas Karsten, arsitek legendaris yang menanam ide “kota taman” di Malang. Dinding bata yang tebal, jendela lebar, ventilasi tinggi — semua dibuat untuk memeluk iklim tropis, tapi tetap membawa rasa Eropa.

Sekarang, rumah-rumah itu diwarisi warga lokal Malang. Mereka bukan bangsawan kolonial, bukan tuan kebun — mereka orang kampung kota, yang tiap pagi menyapu teras, menjemur pakaian di halaman, membuka pintu lebar kalau tetangga butuh singgah.

Saya berbincang dengan ibu-ibu di beranda, mendengar cerita tentang kakek-nenek mereka yang dulu bekerja di rumah-rumah besar ini. Tentang bagaimana generasi sekarang merawat tembok-tembok yang catnya mulai rapuh, tapi tak pernah mereka relakan roboh. Tentang bagaimana kampung ini berubah jadi Kampung Wisata Heritage, di mana turis berjalan kaki menyusuri gang, memotret ornamen jendela, menengok mural sejarah, dan mampir minum teh di rumah warga.

Lewat buku ini, saya merangkai sketsa, foto, dan narasi pendek — semacam album jalan kaki — agar siapa pun bisa merasakan denyut Kajoetangan. Bahwa di balik tembok bata tebal itu, bukan hanya sejarah kolonial yang hidup, tapi juga semangat orang kampung untuk merawat warisan.

Di Kajoetangan, saya belajar arsitektur bukan hanya soal bentuk, tapi juga cara ruang bercerita. Rumah-rumah di sini bicara pelan — tentang adaptasi tropis, tentang politik ras di masa lalu, tentang ekonomi kota, juga tentang keberanian warga mempertahankan warisan meski zaman terus menekan.

Kalau kelak kau singgah ke Malang, jangan hanya mampir ke alun-alun. Sisihkan satu jam, berjalanlah di gang-gang Kajoetangan. Sapalah orang-orang kampung, tengok pintu kayu jati mereka yang masih berdiri di dinding bata, dan rasakan sendiri: di sini, kenangan masih bernafas di setiap tembok.

Dan semoga lewat buku ini, kita semua ingat — merawat bangunan tua, berarti merawat ingatan siapa kita.

Dian Nafi

Bisa dibeli di google play book atau google book

bit.ly/DNkayutangan

Menembus Batas: Menghadapi Gatekeeper dan Membangun Jalan Sendiri

 Menembus Batas: Menghadapi Gatekeeper dan Membangun Jalan Sendiri



Di setiap industri—penerbitan, akademik, seni, hiburan, bahkan pemerintahan—gatekeeper selalu ada. Mereka adalah pihak yang menentukan siapa yang boleh masuk dan siapa yang harus tersingkir. Idealnya, mereka menjaga standar dan kualitas. Namun, di tangan yang salah, gatekeeping bisa menjadi alat untuk mempertahankan kekuasaan, menguntungkan kelompok tertentu, dan menekan mereka yang berbakat tapi tidak punya "jalur dalam."

Lalu, bagaimana cara menghadapi mereka?

Ketika Akses Dikendalikan oleh Segelintir Orang

Bayangkan seseorang dengan ide brilian, tetapi setiap kali ia mencoba menembus industri yang ia geluti, pintu selalu tertutup. Ia tidak diberi kesempatan karena tidak berasal dari lingkungan "yang tepat," tidak punya jaringan, atau dianggap ancaman oleh mereka yang ingin mempertahankan posisi.

Ini bukan sekadar kebetulan. Banyak sistem dibuat untuk menyulitkan orang-orang berbakat yang tidak memiliki privilege tertentu. Ilusi meritokrasi sering dipakai untuk menutupi nepotisme dan permainan kotor di balik layar.

Bagaimana Mereka Bekerja?

Gatekeeper culas bisa dikenali dari beberapa pola:

🚧 Menentukan siapa yang boleh masuk & siapa yang harus tersingkir
🚧 Menggunakan aturan yang berubah-ubah untuk menjegal pesaing
🚧 Memanipulasi sistem demi keuntungan pribadi & kelompoknya
🚧 Mengeksploitasi tenaga & karya tanpa kompensasi yang layak
🚧 Menjual janji palsu & harapan kosong

Dampaknya? Banyak individu berbakat akhirnya terhambat, kelelahan, atau bahkan menyerah.

Saatnya #BypassGatekeeper

Tapi jangan khawatir. Ada cara untuk menavigasi sistem tanpa tunduk pada permainan mereka!

Membangun jaringan & komunitas yang suportif
Menggunakan platform independen & teknologi untuk bypass gatekeeper
Menentukan kapan kompromi itu bijak & kapan harus melawan
Menciptakan ruang sendiri: membangun bisnis, media, atau jalur distribusi alternatif
Mendorong transparansi & menekan sistem agar lebih adil

Buku Ini untuk Kamu yang Ingin Melawan & Berkembang

📖 Buku ini bukan sekadar analisis tentang gatekeeping, tetapi juga peta strategi untuk bertahan, melawan, dan berkembang. Berisi kisah nyata dari berbagai industri, serta langkah-langkah praktis untuk menciptakan peluang tanpa harus tunduk pada sistem yang tidak adil.

🚀 Karena kita tidak harus meminta izin untuk sukses. Kita bisa menciptakan jalan kita sendiri!

🔗 Baca sekarang & mulai perjalananmu menembus batas! 


Link untuk mendapatkan bukunya:

di google play books

https://play.google.com/store/books/details?id=V2FMEQAAQBAJ

di google books

http://books.google.com/books/about?id=V2FMEQAAQBAJ

#AntiGatekeeping #BangunJalanSendiri

Ketika Masyarakat Menjadi Pahlawan dalam Perubahan Iklim

 Ketika Masyarakat Menjadi Pahlawan dalam Perubahan Iklim



Pernahkah Anda mendengar tentang sebuah desa kecil di kaki gunung yang bertahan dari banjir besar karena warganya bersatu untuk membuat bendungan sederhana? Atau tentang sebuah komunitas pesisir yang menanam ribuan pohon mangrove untuk melindungi mereka dari gelombang pasang? Kisah-kisah seperti ini sering kali tidak diberitakan, tetapi mereka adalah bukti nyata bahwa masyarakat memegang peran penting dalam adaptasi terhadap perubahan iklim.

Buku saya, The Role of Society in Climate Change Adaptation, lahir dari inspirasi seperti itu—dari orang-orang biasa yang melakukan hal luar biasa. Saya selalu percaya bahwa masyarakat bukan hanya penerima dampak, tetapi juga aktor utama dalam membangun ketahanan.

Saat saya memulai riset untuk buku ini, saya bertemu dengan begitu banyak individu dan komunitas yang tidak menyerah pada keadaan. Ada petani di sebuah daerah kering yang menemukan cara menanam tanaman tahan kekeringan, nelayan yang mengubah metode tangkap agar lebih ramah lingkungan, hingga anak muda yang menggerakkan gerakan daur ulang di kota mereka.

Buku ini adalah kumpulan cerita mereka, dibalut dengan analisis mendalam tentang bagaimana masyarakat bisa menjadi pusat dari strategi adaptasi iklim. Saya menjelaskan:

  • Bagaimana kolaborasi masyarakat lokal dengan pemerintah bisa menghasilkan kebijakan yang relevan dan efektif.
  • Mengapa pendidikan dan kesadaran lingkungan sangat penting untuk membangun ketahanan kolektif.
  • Cara-cara kreatif yang digunakan masyarakat untuk mengatasi tantangan, seperti teknologi sederhana, kearifan lokal, dan inovasi berbasis komunitas.

Namun, ini bukan hanya tentang apa yang sudah dilakukan. Buku ini juga menjadi panggilan bagi kita semua. Kita adalah bagian dari masyarakat, dan kita punya kekuatan untuk berkontribusi. Adaptasi terhadap perubahan iklim bukan hanya tugas pemerintah atau organisasi besar; itu adalah tanggung jawab bersama.

Setiap tindakan kecil, setiap upaya lokal, adalah langkah besar menuju dunia yang lebih siap menghadapi tantangan iklim. Buku ini hadir untuk mengingatkan bahwa perubahan dimulai dari kita, dari komunitas yang bersatu, dari masyarakat yang peduli.

Mari jadikan buku ini panduan sekaligus inspirasi. Kita semua punya peran, dan saat kita bergerak bersama, kita bisa menjadi pahlawan untuk bumi ini. 🌍

#ClimateAdaptation #CommunityResilience #SustainableLiving #SocietyAndClimate #ActNow

Happy Climate Day!


Book Tile: The Role of Society in Climate Change Adaptation

Get the ebook here!

https://play.google.com/store/books/details?id=XF83EQAAQBAJ

http://books.google.com/books/about?id=XF83EQAAQBAJ

https://bit.ly/climatesocietyrole

https://bit.ly/climatecommunityrole




Buku Baru PLACE MAKING

 Buku Baru PLACE MAKING


Buku Baru PLACE MAKING ini melengkapi kursus place making yang dibuat oleh dian nafi,


Berikut link buku place making di google play 

https://play.google.com/store/books/details?id=Boz7EAAAQBAJ

link  buku place making di google books 

https://books.google.co.id/books/about?id=Boz7EAAAQBAJ&redir_esc=y

Kursus place making adalah program pembelajaran yang dirancang untuk memperkenalkan konsep, strategi, dan praktik yang terlibat dalam menciptakan lingkungan yang berfungsi baik dan menarik secara sosial, budaya, dan ekonomi. Fokus utamanya adalah pada pembentukan ruang publik yang ramah, inklusif, dan memenuhi kebutuhan komunitas.


Dalam kursus ini, peserta belajar tentang berbagai aspek yang terlibat dalam place making, termasuk:


Analisis Konteks: Memahami karakteristik fisik, sosial, budaya, dan ekonomi dari suatu lokasi atau lingkungan tertentu. Ini melibatkan studi tentang sejarah tempat tersebut, demografi penduduk, kebutuhan komunitas, dan tantangan yang dihadapi.


Partisipasi Masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Ini melibatkan berbagai metode seperti pertemuan publik, workshop partisipatif, dan survei pendapat untuk memahami aspirasi dan kebutuhan warga.


Desain Ruang Publik: Memahami prinsip-prinsip desain yang berorientasi pada manusia untuk menciptakan lingkungan yang nyaman, aman, dan menarik. Ini mencakup pemahaman tentang tata letak, elemen arsitektur, aksesibilitas, dan penggunaan material yang tepat.


Aktivasi Ruang: Mengembangkan strategi untuk membangkitkan kegiatan dan interaksi sosial di dalam ruang publik. Ini bisa melibatkan penyelenggaraan acara budaya, instalasi seni, atau pengaturan tempat yang mendukung kegiatan sosial dan kebudayaan.


Pembiayaan dan Pengelolaan: Mempelajari model pembiayaan yang berbeda untuk mendukung proyek place making, serta strategi pengelolaan yang efektif untuk menjaga keberlanjutan dan kualitas ruang publik seiring waktu.


Evaluasi dan Pembelajaran: Mengembangkan metrik dan alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan proyek place making, serta belajar dari pengalaman untuk meningkatkan praktik di masa depan.

Happy #WomensDay

 Happy #WomensDay 



Selamat Hari Perempuan International

Berikut ini beberapa buku bertena perempuan karya Dian Nafi. 

Selamat membaca ya!


Buku Bicaralah Perempuan juga ada di 13 library luar negeri lho!

National Library Of Australia

Univ Hawaii

Leiden Univ

UC Berkeley

Univ California LA

Arizona State Univ

Univ Wisconsin Madison, US

Univy Michigan, US

Cornell Univ US

Ohio Univ US

Yale Univ US

Library of Congress, Washington, US.





berikut link-link untuk mendapatkan buku-buku seri perempuan tersebut
https://books.google.co.id/books/about/REIHA.html?hl=id&id=R22tDwAAQBAJ&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false






Peluncuran Antologi Mahasiswa dan Dosen Universitas Sultan Fatah Demak di Book Fair Perwil Perpustakaan Wilayah Jawa Tengah

 Peluncuran Antologi Mahasiswa dan Dosen Universitas Sultan Fatah Demak di Book Fair Perwil Perpustakaan Wilayah Jawa Tengah



Pada tanggal 19 Februari 2024, panggung utama Book Fair Perwil Perpustakaan Wilayah Jawa Tengah di Jl Sriwijaya 29a Semarang menjadi saksi peluncuran yang bersejarah. Universitas Sultan Fatah Demak dengan bangga mempersembahkan antologi hasil karya mahasiswa dan dosen mereka, yang merupakan buah dari kolaborasi dan dedikasi dalam pelatihan menulis yang dipimpin oleh Dian Nafi Hasfa Publishing and Institute.


Antologi ini tidak hanya sekadar kumpulan tulisan, melainkan juga sebuah wujud kebersamaan, semangat, dan kerja keras seluruh tim penulis. Dari proses pelatihan hingga terbitnya buku ini, setiap langkah dipenuhi dengan upaya untuk menciptakan karya yang bermakna dan berdampak.


Dengan bangga, Unisfat Press membawakan karya-karya ini kepada publik. Antologi ini menjadi bukti nyata akan potensi kreatifitas dan bakat menulis yang dimiliki oleh mahasiswa dan dosen Universitas Sultan Fatah Demak.


Peluncuran ini tidak hanya merupakan perayaan atas kesuksesan kolaborasi antar lembaga dan individu, tetapi juga sebagai momen penting dalam mendorong minat literasi dan mengapresiasi karya-karya lokal. Diharapkan, antologi ini akan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mengeksplorasi dunia tulis-menulis.


Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya acara ini, semoga antologi ini menjadi awal dari perjalanan panjang menuju eksplorasi lebih dalam dalam dunia literasi.


Mari bersama-sama memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk karya-karya yang luar biasa ini, dan mari terus mendukung perkembangan literasi di Indonesia

HASFA Session 26 Februari 2024

 HASFA Session 26 Februari 2024





KELAS GENDER PARALEGAL & ADVOCATION

Senin 26 Februari 2024
Jam 10.00 -12.00 WIB
Daftar via bit.ly/sesihasfa
Tempat: Booth Hasfa - Jateng Book Fair 2024
Halaman Perwil (Perpustakaan Wilayah Jateng) Jl Sriwijaya No. 29a Semarang



KELAS PENGANTAR ARSITEKTUR


Senin 26 Februari 2024
Jam 13.00 -15.00 WIB
Daftar via bit.ly/sesihasfa
Tempat: Booth Hasfa - Jateng Book Fair 2024
Halaman Perwil (Perpustakaan Wilayah Jateng) Jl Sriwijaya No. 29a Semarang







HASFA Session 22 Februari 2024

 HASFA Session 22 Februari 2024


KELAS MENULIS CERITA ANAK

Kamis 22 Februari 2024
Jam 10.00 -12.00 WIB
Daftar via bit.ly/sesihasfa
Tempat: Booth Hasfa - Jateng Book Fair 2024
Halaman Perwil (Perpustakaan Wilayah Jateng) Jl Sriwijaya No. 29a Semarang



KELAS PICBOOK


Kamis 22 Februari 2024
Jam 13.00 -15.00 WIB
Daftar via bit.ly/sesihasfa
Tempat: Booth Hasfa - Jateng Book Fair 2024
Halaman Perwil (Perpustakaan Wilayah Jateng) Jl Sriwijaya No. 29a Semarang




KELAS STORY TELLING


Kamis 22 Februari 2024
Jam 15.30 -17.00 WIB
Daftar via bit.ly/sesihasfa
Tempat: Booth Hasfa - Jateng Book Fair 2024
Halaman Perwil (Perpustakaan Wilayah Jateng) Jl Sriwijaya No. 29a Semarang


KELAS CONTENT


Kamis 22 Februari 2024
Jam 19.00 -20.00 WIB
Daftar via bit.ly/sesihasfa
Tempat: Booth Hasfa - Jateng Book Fair 2024
Halaman Perwil (Perpustakaan Wilayah Jateng) Jl Sriwijaya No. 29a Semarang












Buku-Buku Hasfa ada di Festival Patjar Merah Kota Lama Semarang

 Buku-Buku Hasfa ada di Festival Patjar Merah Kota Lama Semarang


Pameran buku Festival Patjar Merah di Kota Lama Semarang merupakan salah satu acara yang dinanti-nanti oleh para pecinta literasi dan pembaca setia. Salah satu daya tarik utamanya adalah kehadiran stand penerbit-penerbit lokal yang menyajikan beragam karya-karya unggulan. Di antara penerbit-penerbit tersebut, Hasfa Publishing juga ikut menampilkan koleksi bukunya yang kaya akan berbagai genre dan tema yang relevan.

Ketika memasuki area expo, pengunjung disambut oleh susunan buku-buku terbitan terbaru yang menggoda mata. Ada berbagai macam buku, mulai dari fiksi hingga non-fiksi, novel, kumpulan cerita pendek, dan buku-buku motivasi.

Masing-masing buku terbitan Hasfa Publishing memiliki ciri khasnya sendiri, baik dari segi desain sampul yang menarik maupun isi cerita yang memikat pembaca.



Selain pameran buku, ada beberapa Panel juga di Festival Literasi dan Pameran Buku Patjar Merah Semarang lainnya:







Pelatihan Menulis Buku Mahasiswa Unisfat

 

Pelatihan Menulis Buku Mahasiswa Unisfat


Seru banget pelatihan menulis buku bareng para mahasiswa! Jadi, tepat sehari sebelum aku harus wawancara visa Amerika di kantor kedutaannya di Surabaya, ternyata aku harus mengisi pelatihan menulis buku untuk mahasiswa Sultan Fakultas Sultan Fatah Demak.


Pagi itu, aku datang 10 menit sebelum jadwal, dan beberapa menit kemudian, beberapa mahasiswa datang. Alhamdulillah, jam 8 tepat, pelatihan segera dimulai. Sambil menunggu beberapa mahasiswa yang masih bertentangan satu persatu, aku buka acara pelatihan hari itu dengan meminta mereka memperkenalkan diri, menyebutkan nama, asal kampung, jurusan di Unisfat, buku yang pernah dibaca, yang paling berkesan, dan alasannya. Jika tidak punya buku berkesan, aku minta mereka menjelaskan film yang paling berkesan menurut mereka.


Setelah sesi perkenalan, kita mencari tahu seperti apa buku-buku yang sudah menginspirasi dan kemungkinan akan juga menjadi bentuk atau genre output tulisan yang nantinya akan mereka tulis. Kelas penulisan berlangsung dari jam 08.00 sampai jam 12.00 siang. Salah satu hal yang sering aku bagikan dalam sharing kepolisian adalah 5 kiat menulis Ala Dian Nafi: banyak membaca, banyak berlatih menulis, banyak mencari pengalaman, banyak melakukan brainstormingi dan diskusi, serta banyak kontemplasi atau merenung.


Dalam proses menulis buku, aku perkenalkan bahwa ada proses sebelum penulisan, yaitu mencari ide, mind mapping, brainstorming, membuat kerangka penulisan, mengembangkan kerangka penulisan menjadi sub-sub yang agak lebih detail, baru kemudian pengembangan. Dan setelah penulisan ada proses editing. Selanjutnya, teman-teman aku minta untuk langsung praktik menulis di tempat, dan mereka diminta untuk membaca hasil tulisan mereka.


PR setelah pulang dari pelatihan menulis buku  ini adalah mereka diharuskan menulis satu tulisan yang nantinya akan dijadikan antologi. Bunga rampai tulisan-tulisan anak-anak mahasiswa akan menjadi produk dari Unisfat Press. Senang  sekali melihat anak-anak sangat antusias dan bersemangat. Semoga kita mendapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dari para mahasiswa yang sedang belajar menulis ini 

Bonus Spesial Valentine Dian Nafi

 Bonus Spesial Valentine Dian Nafi





Kabar Gembira untuk teman-teman semua!

Ada bonus spesial berupa outfit yang bisa teman-teman pilih sendiri dari 4 (empat) sponsor kali ini

FIUNG FASHION

instagram.com/fiung 



MAYAZA FASHION

https://www.instagram.com/mayazafashion/




REBEL AND RANDOM

https://www.instagram.com/rebelrandomrr/





ZAHRA CLOTHE

https://www.instagram.com/zahraclothe/




Syaratnya gampang banget.

Cukup beli 1 buku dian nafi di google play atau google books (ini link-nya bit.ly/DianNafi

atau belajar 1 kursus dian nafi di Udemy (ini link-nya bit.ly/udemydiannafi

Tunjukkan struk pembeliannya dengan kirim screenshoot ke form berikut ini

bit.ly/spesialDN 

HANYA BERLAKU SELAMA PEMBELIAN TANGGAL  14 FEBRUARI 2023



Apa Yang Menghalangimu Melompat?

 Apa Yang Menghalangimu Melompat?





Alhamdulillah #bukubaru sudah tayang di 

@googleplay


Dan di 

@googlebooks


PROSES KREATIF


Mulanya dorongan menulis yang meluap-luap di awal tahun baru 2023 ini karena diri dan jiwa tengah mengalami turbulence yang lumayan berat. Sampai pusing dan sakit kepala yang lumayan parah. Alhamdulillah sudah sehat dan pulih lagi setelah melepaskannya ke dalam muara-muara tulisan. sekali lagi, alhamdulillah, aku membuktikan bahwa writing can heal. 


Dari lepasan dan pecahan-pecahan pemikiran hasil turbulence itu jadilah satu buku berjudul unfairness. Seperti beberapa buku dian nafi yang sebelumnya, buku itu merupakan kompilasi cuitan-cuitan kontemplasinya di twitter dengan benang merah satu tema tertentu. Dan karena jumlah cuitannya dalam beberapa hari itu lumayan banyak, maka kompilasi alias kumpulannya bisa rangkum dalam satu hari. Alhamdulillah. Laa haula wa laa quwwata illaa billahil aliyyil adziim.

Nah, dari pengalaman kesuksesan mengumpulkan quote dian nafi dalam sehari satu buku itulah maka kemudian muncul ide membuat buku-buku berikutnya. Kebetulan sang keponakan yang sedang berlibur di rumah, memberikan ide dan inspirasi untuk menulis tentang tema bahagia, kebahagiaan, happy, happiness. So lahirlah buku kedua di 2023, judulnya bahagia itu sederhana.


Then, buku ketiga di 2023 dengan cara yang sama, merangkum tema kejujuran. Terinspirasi dari pesan sakhrukh khan saat diwawancara ketika menerima award di sarjan literacy festival. Be honest and have gentle heart. So dian nafi membuatnya menjadi dua buku. Mengkompilasi quote-quote dian nafi sendiri yang dicuitkannya selama bertahun-tahun di twitter. Ternyata tanpa disadari, cuitan twitter itu menjadi salah satu cara nyicil tulisan. Alhamdulilah. 

Begitulah ceritanya sehingga buku ini lahir. 


Nah, ini buku dian nafi yang ke-enam di 2023

Joy reading. Go grab it!

Apa Yang Menghalangimu Melompat?


https://play.google.com/store/books/details?id=rUmmEAAAQBAJ


http://books.google.com/books/about?id=rUmmEAAAQBAJ



Menu