Menulis dari Akar: Pelatihan Artikel dan Esai Bersama Dian Nafi, Menggali Kekuatan Budaya Lokal
“Menulis itu bukan hanya soal merangkai kata, tapi juga membumikan nilai.” Kalimat itu menjadi pembuka dari Dian Nafiatul Awaliyah—akrab disapa Dian Nafi—saat mengisi sesi pelatihan penulisan artikel dan esai yang berakar pada budaya lokal.
Dalam pelatihan yang dihadiri berbagai kalangan—dari mahasiswa, dosen, guru, penulis muda, hingga pegiat komunitas—Dian mengajak peserta menyelami ulang tempat berpijak mereka. “Seringkali kita terpesona oleh budaya luar, padahal tanah tempat kita berdiri penuh kisah dan kearifan,” ujarnya.
Sebagai penulis yang produktif sekaligus arsitek dan peneliti, Dian tidak hanya berbicara soal teknik menulis. Ia membagi pengalaman riset lapangan, proses mengubah temuan budaya menjadi narasi yang menggugah, dan pentingnya menjaga konteks lokal dalam setiap tulisan.
Sesi pelatihan ini mengalir seperti obrolan di beranda rumah: hangat, reflektif, dan membangkitkan rasa memiliki. Para peserta diajak menemukan kembali cerita-cerita kecil di sekeliling mereka—tentang pasar pagi di kota tua, tradisi sedekah laut, relief candi yang menyimpan simbol alam, atau rumah-rumah tua yang bicara diam-diam lewat arsitekturnya.
Dian juga membimbing peserta menulis secara langsung. Dalam worksheet yang dibagikan, peserta menuliskan memori, pengamatan, dan nilai-nilai yang mereka anggap penting dari budaya tempat tinggal mereka. Tak sedikit yang terharu ketika menyadari bahwa cerita nenek, kebiasaan warga kampung, atau filosofi bangunan tempat mereka tumbuh bisa menjadi bahan tulisan yang kuat.
Yang menarik, pelatihan ini bukan hanya soal menulis untuk diterbitkan, tapi juga menulis untuk mengingat, memahami, dan merawat. Sebab menurut Dian, “Menulis adalah bentuk konservasi yang paling personal.”
Di akhir sesi, peserta pulang membawa lebih dari sekadar catatan—mereka pulang dengan semangat baru untuk menulis dari akar, menulis dari hati, dan menulis dari budaya sendiri. Karena di setiap lokalitas, tersimpan universalitas. Dan di setiap kisah yang jujur, ada kekuatan yang bisa menyentuh dunia.