Jakarta International Literary Festival Day 4
Yang ngerjain instalasi semuanya di exhibition, panggung luar maupun elemen lainnya justru konsultan arsitektur lho. Iya sih arsitek memang bisa apa aja.
Ada wall yang menampilkan Koran koran jaman dulu. Sebagian ditulis dalam bahasa belanda, bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.
Ada juga pojok yang menceritakan tentang pengaruh sastra tionghoa dan melayu pada masa kolonial dulu
Ada wall fame nya juga. Imagine someday your face and your name will be on the wall. Aamiin
Hari keempat symposium tujuh The Sourthen Common Theme Dilemma ada Legodele Seganabeng dari Botswana, Sharlene Theo dari Singapura, Intan Paramadhita.
Akhirmya ketemu Intan Paramadhita setelah selama ini cuma dengar namanya kayak hantu aja yang dia tulis dalam karya karyanya. Ternyata memang cerdas banget. Kita suka salah asumsi dan persepsi kalau cuma lihat dari jauh dan melihat dari tampilan permukaan aja. Padahal pas tahu dan dengar langsung barulah mengakui bahwa ya memang dia pantas dapat penghargaan dan posisinya sekarang.
Hari keempat symposium delapan Sourthen Canon ada Adania Shibli dari Palestina, Ramon Guillermo dari Philipina, m Hilmar Farid dan Stephanos Stephanides dari Cyprus.
Ada banyak insight dan ide dari orang orang cerdas ini.
Ramon bahkan menyajikan hasil risetnya dalam infografik yang menarik dan memperlihatkan jelas bagaimana karya karya sourthen yang merambah internasional.
Adania Shibli yang cerdas dan keren banget bikin kita ternganga dengan gaya presentasinya yang keren dan tidak membosankan meskipun sangat panjang. Memadukan antara story telling kisah dan metafora dan narasi esai yang akademik.
Adania Shibli dari Palestina.
Speechless deh....
I am absolutely her fans now
Di dalam Taman Ismail Marzuki ini ada Masjid amir hamzah tempat refresh tiap jam sholat. Alhamdulillah ngadem dan sejenak rehat. Selonjoran juga kadang-kadang, Tapi seringnya langsung ke panel-panel lagi sih,
Reading night digelar selepas isya tiap harinya. Ganti ganti yang baca. Empat sampai lima orang setiap kalinya. Dan macam macam gaya bacanya. Bisa banget jadi referensi.
Foto foto bareng saat nonton reading night. Bareng Clarissa Gunawan dan Nuril Basri.
Termasuk hang out bareng bu nyai dan pak yai yang jauh jauh datang dari Madura. Penyaor Sufi yang mau launching buku Etnografi Sastre Pesanren, Yai Raedu Basha dan istrinya Iffah Hanah.
Talkshow di penghujung. Ger ger an bnaget demger anak anak muda cerdas ini nyinyir tapi dengan gaya yang kocak.
Cah saiki memang pinter pinter banget
Bahagia banget ketemu pak John lagi. Dan orang orang di balik kesuksesan terbitan terbaru Lontar. Ada fave couple ku juga. Dea Anugrah dan Nadya Noor.
Happy and satisfied to be here. Sangat terprovokasi dan habis ini makin semangat nyelesaikan apa apa yang tertunda.
All wrap. Well done.
Bonusnya ketemu mba Reda Gaudiamo. Aan mansyur nya Ada Apa Dengan Cintanya Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputre. Mba Ninus editorku di Plot Point nya mba Gina S Noer dan mas Salman Aristo waktu itu, m Ronny Agustinus Marjin Kiri dan mba Olin Monteiro.
Baca lebih lanjutnya tentang Jakarta International Literary Festival
Day 1
Day 2
Day 3
Day 4
Yang ngerjain instalasi semuanya di exhibition, panggung luar maupun elemen lainnya justru konsultan arsitektur lho. Iya sih arsitek memang bisa apa aja.
Ada wall yang menampilkan Koran koran jaman dulu. Sebagian ditulis dalam bahasa belanda, bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.
Ada juga pojok yang menceritakan tentang pengaruh sastra tionghoa dan melayu pada masa kolonial dulu
Ada wall fame nya juga. Imagine someday your face and your name will be on the wall. Aamiin
Hari keempat symposium tujuh The Sourthen Common Theme Dilemma ada Legodele Seganabeng dari Botswana, Sharlene Theo dari Singapura, Intan Paramadhita.
Akhirmya ketemu Intan Paramadhita setelah selama ini cuma dengar namanya kayak hantu aja yang dia tulis dalam karya karyanya. Ternyata memang cerdas banget. Kita suka salah asumsi dan persepsi kalau cuma lihat dari jauh dan melihat dari tampilan permukaan aja. Padahal pas tahu dan dengar langsung barulah mengakui bahwa ya memang dia pantas dapat penghargaan dan posisinya sekarang.
Hari keempat symposium delapan Sourthen Canon ada Adania Shibli dari Palestina, Ramon Guillermo dari Philipina, m Hilmar Farid dan Stephanos Stephanides dari Cyprus.
Ada banyak insight dan ide dari orang orang cerdas ini.
Ramon bahkan menyajikan hasil risetnya dalam infografik yang menarik dan memperlihatkan jelas bagaimana karya karya sourthen yang merambah internasional.
Adania Shibli yang cerdas dan keren banget bikin kita ternganga dengan gaya presentasinya yang keren dan tidak membosankan meskipun sangat panjang. Memadukan antara story telling kisah dan metafora dan narasi esai yang akademik.
Adania Shibli dari Palestina.
Speechless deh....
I am absolutely her fans now
Di dalam Taman Ismail Marzuki ini ada Masjid amir hamzah tempat refresh tiap jam sholat. Alhamdulillah ngadem dan sejenak rehat. Selonjoran juga kadang-kadang, Tapi seringnya langsung ke panel-panel lagi sih,
Reading night digelar selepas isya tiap harinya. Ganti ganti yang baca. Empat sampai lima orang setiap kalinya. Dan macam macam gaya bacanya. Bisa banget jadi referensi.
Foto foto bareng saat nonton reading night. Bareng Clarissa Gunawan dan Nuril Basri.
Termasuk hang out bareng bu nyai dan pak yai yang jauh jauh datang dari Madura. Penyaor Sufi yang mau launching buku Etnografi Sastre Pesanren, Yai Raedu Basha dan istrinya Iffah Hanah.
Talkshow di penghujung. Ger ger an bnaget demger anak anak muda cerdas ini nyinyir tapi dengan gaya yang kocak.
Cah saiki memang pinter pinter banget
Bahagia banget ketemu pak John lagi. Dan orang orang di balik kesuksesan terbitan terbaru Lontar. Ada fave couple ku juga. Dea Anugrah dan Nadya Noor.
Happy and satisfied to be here. Sangat terprovokasi dan habis ini makin semangat nyelesaikan apa apa yang tertunda.
All wrap. Well done.
Bonusnya ketemu mba Reda Gaudiamo. Aan mansyur nya Ada Apa Dengan Cintanya Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputre. Mba Ninus editorku di Plot Point nya mba Gina S Noer dan mas Salman Aristo waktu itu, m Ronny Agustinus Marjin Kiri dan mba Olin Monteiro.
Baca lebih lanjutnya tentang Jakarta International Literary Festival
Day 1
Day 2
Day 3
Day 4
Jakarta International Literary Festival Day 4
Jakarta International Literary Festival Day 4 Yang ngerjain instalasi semuanya di exhibition, panggung luar maupun elemen lainnya just...