baca juga:
Motivasi Anak Cinta Quran
The real motivation is not to try to make people believe in something, it's to try to help people trust in what's already within themselves. So they can be happy and grow. Only a happy person can love others and help others to grow, genuinely and for real.
Every human being is born with potential within. However, for different reasons, many don´t trust themselves. They rather follow what others tell them to do. They live their lives with out growing, with out taking any risk, but more importantly, they live their lives in an empty way. They have silenced their own voice. As a motivators we have to carefuly listen and observe what is the reality within the person, what is the real desire behind all. All of us are born with the desire to live and to grown, same as any other living creature in the planet, the difference is that we can express that desire with words, with thoughts. When we find our truth with in ourselves, our own voice, our own expression, we are free, and happy. Free to grow, free to live, free to love.
So, we need to build their beliefs to what already they have within them? Build their confidence that they can grow since they already have the potential to grow based on their ability and desire?
Yeah, a lip of faith in ourselves, in who we are and what we are born with. Just like a child needs to learn to trust his own legs will hold him to walk. Leap of faith
Same as the child, anxiety is part of the process. So, how the child overcomes his anxiety? By keep trying, following his own desire of walk. His desire is bigger than the anxiety.
The other things is the support of the grown up people, mainly the mom. We need to have towards ourselves this support attitude.
Cara agar kita istiqomah ya terus di nuansakan harapan. Harapan (sukses, bahagia, dicintai, dll sesuai keadaan kongkrit yg diharapkan) itu terus disuarakan dan diperlihatkan, sesering mungkin, dan sesekali ancaman (gagal, miskin, dibenci, dll) dimunculkan bila malas.
Motivator (pain and pleasure itu bukan hanya suraga dan neraka, itu jangka panjang, yang jangka menengah banyak misalnya masa depan suram dan cerah, masa depan miskin dan kaya, masa depan dirindukan dan sibenci, masa depan bahagia dan sengsara. .
Buatlah bahasa2 kongkrit sesuai dengan dunianya utk menggambarkan sua jenia motivator itu (pain and pleasure) tidak selalu surga neraka
Mungkin dia takut miskin, tetapi mungkin ada ketakutan yg lebih besar yg di hadapan dia dibandingkan dengan rasa miskin yg telah dirasakan selama ini. Jadi secara unconscious kondisi miskin dia terima, daripada kena masalah yg lebih membuat lwbih sengsara.
Orang tidak takut neraka karena tidak cukupnya data tentang neraka di dalam belief system nya. Maka dia perlu lebih banyak asupan tentang hal itu, banyak ngaji misalnya. Tetapi melanggar aturan itu belum tentu tidak takut neraka, bisa saja kurangnya informaai tentang aturan yg ada di dalam pikirannya juga. Dan konsekwensi yg dia terima belum tergambar ketika dia melanggar aturan atau dia taat aturan, istilah kita infoemasi pain and pleasure belum ada si pikiran dan perasaannya
keingat dlu jaman kuliah, ketika menyelesaikan skripsi yg terbengkalai hampir setahun lnh tp bs diselesaikan dalam waktu 2bln Krn termotivasi melihat teman yg biasany nyontek,minta jawaban tiap ujian semester, malah mw sidang duluan. Jd Kalau itu berarti lebih ke menghindari ya
Nah kalau keduluan yg suka nyontek pasti menyakitkan, bukan? Itu namanya pain yg menjadi motivator pendorong.
Tapi Saya ingat sekali proses dalam 2bln itu, Saya menjalaninya dengan nyantai, happy dan yakin bisa selesai, walaupun Saya hanya tidur 4-5jam saat2 itu..
Untuk bisa membuat Hal itu terus bisa diaplikasikan dalam kehidupan setiap Hari Kita, cari motivator2 yg relevan dengan case2 yang kita hadapi, baik motivator pendorong (pain) maupun motivator penarik (pleasure).
Cara memancingnya adalah dengan pertanyaan berikut: - Kalau ini saya berhasil karunia apa/ kenikmatan apa yang bisa yang saya peroleh? (pleasure motivator) - Nah kalau ini gagal peristiwa buruk apa yang akan menimpa saya? (pain motivator)
Apa untungnya kalau kerjaan ini sukses?(penarik) apa ruginya kalau gagal(pendorong) Awas jgn salah begini Apa untung&ruginya kalau ini sukses? Dan apa untung&ruginya kalau ini berhasil? Ini bukan pertanyaan yg bisa memunculkan motivator,tp namanya pertimbangan, bukan motivasi
kalau misal utk evaluasi diri, apa bijak jika kita bikin semacam jurnal list ketinggalan apa saja selama bbrp thn belakangan krn sempat terjebak dlm kegelapan, misalnya. Atau just let it go. Gak usah dilist
Kalau mampu mencari sisi positifnya atau mampu mencari hikmahnya (learning-nya) maka melihat masa lalu itu sangat baik, karena dengan learning akan membuat kita menjadi lebih baik
Terapi oleh ahli. Masa lalu bisa dibersihkan dengan terapi.Tetapi kalau tidak mampu melakukan keduanya, sebaiknya dilupakan dengan resiko unconsciousnya masih berpengaruh pada masa kini dan masa datang.Setelah learning terjadi maka masa lalu akan bisa di terima dan bisa disyukuri
HATI -> suasana hati (emosi) -> subconscious mind >Dasarnya belive. Akal > conscious mind > dasarnya logikal. Quran menyebut afalaaa yatafakkarun (berfikir pakai hati). Afakalaa ya'qilun (berfikir pakai akal) Kita berfikir menggunakan keduanya. cuma rata-rata orang sulit membedakannya.
kita hanya bisa berdoa dan BERUSAHA... belajar adalah BERUSAHA yang kongkrit agar Allah berkenan utk membaguskan hati kita. Seperti Allahlah yang memberi rizki, kita hanya bisa berdoa dan BERUSAHA...
Seperti Allahlah yang memberi kesehatan dan umur panjang, kita hanya berdoa dan BERUSAHA... USAHA yang kongkrit itu ranah manusia, hasilnya kita tawakkal.. Begitu juga urusan hati...
Tawakal itu ya dhohiriyahnya berusaha optimal, batiniahnya berserah diri penuh pdNya. Katanya, belum disebut tawakal penuh jika tdk dibarengi dg usaha dohiriyahnya
Misal: gmn cara memotivasi diri atau org lain, jika bbrp kali kehilangan kesempatan/peluang yg sempat singgah, nyaris didapatkan, atau bahkan sdh di tangan, tapi lepas
Seperti main sepak bola, kalau bola sering datang dan lepas lagi, berarti kita perlu menambah latihan. tetap semangat. Seperti main bulu tangkis, setiap dapat bola dari lawan kok kita ngembalikannya gak masuk lapanga, berarti kita perlu latihan lagi, tetap semangat.
Jadi skill itu butuh pengulangan dan latihan sehingga akhirnya kita mahir melihat peluang, menangkap peluang dan mengolah peluang menjadi hasil yg kita inginkan
Kejar kesempatan yg sdh di depan mata, jgn gengsi. Gengsi itu pain yang diletakkan di depan mata,bikin berhenti berusaha Gengsinya taruh sebagai pendorong Sambil kejar sambil pantaskan diri, bareng jangan pantas dulu baru kejar, keburu hilang
Takut ditolak itu pain yg diletakkan di depan mata, bikin berhenti usaha Cari rasa takut yg bisa dipakai untuk pendorong kalau pain di samping masih boleh, karena masih bisa dihindari Tapi pain yg menghalangi jalan, pertimbangkan untuk disingkirkan
Kalau kita diminta sharing ke grup2, tapi ternyata materinya malah dipakai utk bangun their own products itu gmn cara menyiasatinya Buatkan peraturan di awal, tapi tetap berikan kesempatan. Agar kita tidak pelit2 banget
Maksudnya adakah siasat agar saat kita share di grup (yg mungkin akan ikut mengeksekusi ide2 yg sama dg kita) tapi kita tetap dpt advantage juga? Atau ya kita niatkan saja sbg jariyah Gak usah pakai siasat2
tinggal di -reframing saja- Kamu dimanfaatkan dia => dongkol kan Tapi kalau kamu bermanfaat baginya => jadi pahala deh Sangat perlu, "re meaning"
suasana hati ini akan menjadi afirmasi dan jika suasana hati itu dipupuk terus menerus akan menjadi keyakinan dan akhirnya alam semesta akan mewujudkan yg menjadi keyakinan itu melalui tubuh kita. Ada pepatah yg mengatakan bahwa Alloh itu sebagaimana keyakinanmu
Kira2 begitu, apakah pasti? Belum tentu... tergantung. Tergantung dari komitmen kita mengerjakannya, cara yang kita tempuh, dan kecakapan kita dalam melihat dan menangkap setiap kesempatan Dalam bahasa spiritualnya, tergantung Allah izinkan apa tidak (maa syaaAllah/ insyaaAllah)
Keyakinan itu baru awalnya, selanjutnya adalah action dengan penuh komitmen, dan bagi yg spiritual sertai doa dan tawakkal.
Marah kalau anak tampak tidak punya motivasi dan melakukan kesalahan?
biarpun marah kalau diulang juga akan berubah anaknya, TIDAK. Kalau kita dengan marah2 meski berulang2 anak tidak akan berubah, karena hatinya tertutup, paling banter berhenti atau ngambek, bukan berubah
Tapi kalau nasehatnya dgn hati, lalu diajarin, dgn bahasa positid, berulang, lihat saja hasilnya....
Practice makes the master, we all need to keep trying. I believe this more than just getting results in making someone change, but more importantly treating ourselves and others with respect and patience. Then we all can change for better
"be patience more" atau bersabar lebih banyak. Bersabar utk apa? Bersabar untuk: - Memberi contoh dwngan cinta lebih banyak (berulang2) - Menyuruh/menasehati lmdengan cinta lebih banyak (berulang2) Ingat dengan cinta, dan berulang, bukan dengan marah
MEMOTIVASI DENGAN PERTANYAAN
pertanyaan ttg arah:
Arahnya ini ke mana?
Apa yg jd tujuan?
Coba kita renungkan lagi, apa yg jd tujuan dari semua ini?
Apa sebenarnya yg ingin kita peroleh dr aktivitas ini?
Apa ukuran keberhasilannya?
Bgm kita tahu bhw tujuan sdh diperoleh, apa ukurannya?
Brp yg kita inginkan?
Fokus pada keberhasilan2 yg sdh pernah diraih untuk membangun tujuan yg lbh besar lagi. Intinya shifting fokus dari kegagalan pd keberhasilan sbg langkah untuk keberhasilan berikutnya.
Ada kalanya, orang2 yg sdh tll frustrasi dgn kegagalannya sulit untuk shifting fokus,
bahkan tiap ada pembicaraan yg mengarah ke sana akan langsung "membangun benteng" untuk tdk membicarakannya lagi. Atau kl remaja, sdh pasang kuping tebal. Trik membuka benteng antisipasi itu bgmn ya pak?
kuncinya dalam konteks ini ada pada kata "manfaat".
Sesederhana apa pun ilmu yang dibagikan, sepanjang membuat orang berubah, maka insya Allah jadi manfaat.
semegah apapun informasi yang didapat kalau mengendap di memori semata, tentulah disayangkan
Paradigma kenapa learning penting
1. tdk ada usaha manusia yg langsung sempurna
2. sbetulnya kegagalan itu jika berhenti berusaha
3 .jika belum berhasil...lakukan dgn cara berbeda.
4. klo org lain berhasil kenapa kita tidak...bagaimana orang berhasil
Learning Question
1.Pelajaran apa yg bisa di ambil?
2.langkah apa saja sebagai solusi agar keluar dari persoalan ini?
Fokus berubah… > suasana hati berubah … > action berubah.. > hasil berubah.
Ubah fokus (perintah, gerakan, pertanyaan (ada 5):
shifting question, learning question, power switch question, exploring question, motivating question).
Pengaruh besar adalah HARAPAN… yg loyo perlu disokong dengan bangkitkan HARAPANnya. Ini kerja memotivasikan orang lain (terapi).
Power switch question
menghidupkan mental power..mengalihkan fokus dari kepada fokus kepada problema bertukar kepada keinginan.
Power switch question
menghidupkan mental power..mengalihkan fokus dari kepada fokus kepada problema bertukar kepada keinginan.
Ramai orang TERPAKU Ketika ditimpa mslh, membuatnya tidak bergerak. PSQ digunakan untuk membawa org itu keluar dari situasi terpaku tadi
“Apa yang kamu inginkan terjadi.. pada dirimu?” pertanyaan bisa diulang2. Diikuti dengan exploring.. sehingga dapat jawaban positif.
“Apa yang kamu inginkan terjadi.. pada dirimu?” pertanyaan bisa diulang2. Diikuti dengan exploring.. sehingga dapat jawaban positif.
Exploring question
dgn mengajak bicara dan mengexplor pertanyaan positif org yg punya masalah akan membuat masalahnya terlupakan paling tidak mengurangi beban mentalnya
Fokus problem ditukar kepada fokus kepada outcome (sesuatu yang diingininya).
Teknik soalan eksplorasi… soal lagi hingga jawabannya positif.
Kita akan eksplorasi dg pertanyaan pendalaman, soalan definisi: contoh.. “kamu ingin bebas, bebas dari apa?”
Teknik soalan eksplorasi… soal lagi hingga jawabannya positif.
Kita akan eksplorasi dg pertanyaan pendalaman, soalan definisi: contoh.. “kamu ingin bebas, bebas dari apa?”
setelah bebas, apa yang kamu ingini. “Maksud kamu bebas itu seperti apa?” “Aku mahu tenang… ”
Juga pertanyaan melebar: (kecuali ingin bebas, apa lagi yg kamu inginkan). “selain bebas dan tenang, apa lagi yang kamu mahu”.
Juga pertanyaan melebar: (kecuali ingin bebas, apa lagi yg kamu inginkan). “selain bebas dan tenang, apa lagi yang kamu mahu”.
Soalan pilihan, minta dipilih mana satu. “sebenarnya apa yang kamu butuhkan?”.
Diperdalam dan diperluaskan lagi.
Semakin banyak dia menjawab dan bercerita yang positif (pendalaman dan perluasan), dia akan semakin melupakan masalahnya/problemmanya.
Semakin banyak dia menjawab dan bercerita yang positif (pendalaman dan perluasan), dia akan semakin melupakan masalahnya/problemmanya.
Dia sudah punya ‘mental power’ untuk terus hidup.
Ulangi lagi proses ini. Pahami dan praktikkan....
MOTIVATING QUESTION.
Memperkuat motivasi dari outcome yang telah dibuat.
Outcome dibuat di Power Switch Question. Kemudian diexplore dengan Exploring Qestion.
Pakai lagi, tanyakan apa pain dan pleasurenya.
“apa pleasure, asyiknya jika yang kamu inginkan itu berhasil?” Kedua gunakan pain: “apa rugi, apa sakitnya kalau kamu dalam keadaan seperti ini?,” tidak bergerak kepada apa yang kamu tetap spt ini Pain akan mendorong,manakala pleasure menarik. Explore lagi pleasure dan painnya.
UBAH PERILAKU DENGAN KATA KATA
Ada 4 poin step:
Ganti kontennya,
Ucapkan berulang dalam waktu yg lama
kumpul dengan orang2 yg mendukung
upaya / ikhtiar yang relevan dengan konsisten
0 Comments:
Posting Komentar