Self Healing Menyembuhkan Luka
Aku tidak ingat sejak kapan tepatnya tema dan konsep self healing menyembuhkan luka ini mulai aku sukai. Karena sepanjang waktu ketika begitu banyak luka datang dalam kehidupanku, sesungguhnya aku lebih suka denial, menganggap luka luka itu tidak ada, pada awalnya.
Menganggap bahwa mungkin aku memang pantas mendapatkan luka luka itu. Atau lebih ekstrimnya lagi, mungkin aku memang dilahirkan untuk terluka
Ada begitu banyak doa dan mantra yang mungkin pernah aku dengar semasa aku mengaji di pondok pesantren, menyimak pelajaran pelajaran di madrasah ataupun mendengarkan berbagai pengajian di mana mana.
Tapi aku mungkin tidak menggunakannya karena waktu itu aku mungkin memganggap diriku sedang tidak terluka. Atau lebih tepatnya menyangkal kalau luka itu ada. Kelak di kemudian hari aku baru tahu kalau itu terjadi karena penyangkalan penyangkalanku.
Sampai kemudian aku bertemu salah satu guru dalam kehidupanku. Yang pelan pelan menyibakkan luka luka yang ada dalam jiwa dan pikiranku.
Lalu dengan mantra mantranya yang tidak seperti mantra mantra yang pernah aku dengar sebelumnya, dia perlahan lahan membuat mata kesadaran batiniahku terbuka.
Aku mulai mengenal luka lukaku sendiri. Dari yang berpuluh puluh tahun lalu. Bahkan aku dengan beraninya mendatangi luka yang paling dasar dari semua luka yang telah kutorehkan sendiri dalam diri dan kehidupanku. Aku ternyata telah membiarkan orang orang memberiku luka di atas luka luka yang telah aku miliki dan sembunyikan selama ini.
Mantra mantra itu perlahan lahan juga membuatku bangkit dan berdiri. Menyisiri satu demi satu luka luka itu, mengalirkannya dalam bentuk kata kata, bahkan frase frase yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.
Dari banyak kata itu terwujud banyak catatan. Bermutasi menjadi banyak cerita. Dan berubah menjadi Banyak buku.
Dan tahu tahu pelan pelan tanpa aku sadari proses self healing menyembuhkan luka jiwa terjadi pada diriku. Aku bisa memaafkan orang orang yang selama ini aku benci karena mereka menorehkan luka dan trauma yang sangat dalam pada diriku. Pada makhluk kecil tak berdosa waktu itu. Aku memaafkan mereka yang tanpa sadar menjerumuskanku dalam palung kesedihan dan kekecewaan yang kukira tak berujung. Pemaafan pemaafan tanpa kata tetapi. pemaafan pemaafan tanpa alasan, tanpa harus ada kata maaf ataupun kesadaran dari mereka.
Aku mulai berdamai dengan diriku sendiri. Perlahan lahan aku juga mulai memaafkan diriku. Baik diriku yang terluka ataupun diriku yang menyangkal luka luka itu tadinya. Baik diriku yang marah ketika akhirnya paham. Juga memaafkan diriku yang naif, yang menuntut balas, yang melemparkan luka dengan melukai orang orang lain juga. Pun diriku yang sempat melemah, melemas dan hampir putus asa.
Yang paling menakjubkan dari seluruh proses ini aku perlahan lahan turut membantu orang orang lain yang terluka untuk turut menyembuhkan jiwa dan diri mereka. Satu bukuku di antaranya bertajuk how to reset your life menuai banyak testimoni dan kesaksian dari para pembacanya.
Bahkan buku how to reset your life itu kemudian dikembangkan menjadi workshop pelatihan juga coaching reset yang membantu orang orang terluka dan berantakan hidupnya untuk self healing menyembuhkan jiwa dan mulai menata kembali kehidupan barunya dengan lebih baik dan lebih indah. Semoga Allah senantiasa memberikan pertolonganNya dalam semua perjalanan indah dan menakjubkan ini. Aamiin
Alhamdulillah mereka juga mulai menata kembali kehidupannya. Sebagian berhasil menyembuhkan luka luka dan traumanya, bahagia menjalani kehidupan barunya.
Alhamdulilah tsumma alhamdulillah
Terima kasih ya Rabb, atas karuniaMu yang besar ini. Terima kasih.
Boleh dung bukunya yg how to reset your life mb, bisa didapatkan dimana?
BalasHapusAda di toko buku gramedia dan toko toko buku online juga. Searching aja. Makasih ya
HapusSiap, makasi infonya mb dian
HapusMenyembuhkan luka apalagi trauma masa kecil itu memang susah. Terlebih kaitannya dgn inner child mbak.. Takutnya malah aku ulang dalam mengasuh anak-anakku nanti. Huhuhuhu. Sedang berjuang buat healing juga ini
BalasHapusBismillah. Semoga berhasil. Insya Allah. Semangat Chela. Kesadaran adalah kunci pertama pembukanya.
HapusSemangat Mb Chela, your not alone. Pasti bisa jadi ibu yg baik dan menyenangkan buat anak-anaknya
BalasHapusSering kali yang paling membuat luka lebih dalam lagi karena penyangkalan dari kita sendiri ya mbak? Semoga hari ini sudah jauh lebih baik
BalasHapusiya betul banget.
Hapusaaamin aamiin doa baiknya.
Luka itu menjadi penguat utk tetap tegak berdiri mbak. Dan kamu sdh membuktikannya.
BalasHapussubhanallah alhamdulillah Allahu akbar. mohon doanya terus yaa
HapusSetiap orang pasti punya luka baik disadari atau tidak semoga luka-luka itu lekas sirna ya...
BalasHapusiya, mbak, begitulah ternyata kehidupan.
Hapusaamiin aamiin terima kasih doanya ya