Baca juga :
Tips Menulis Memoir (1)
Tips Menulis Memoir (3)
Ini lanjutannya ya..
7) Ingat bahwa memoir, seperti novel, dibaca untuk hiburan
Memoir bukan non fiksi, tapi butuh ketrampilan kreativitas penulis. Selalu ingat pembacamu. Jangan fabrikasi, buat sesuatu yang unik, menarik, dan relevan dengan premis-mu.
Bagus untuk fair terhadap semua orang dan kejadian dalam hidup, tapi saat menulis untuk publkikasi bukanitu yang penting. Satu-satunya yang harus diperlakukan dengan fair/adil adalah pembacamu. Jika pembaca tidak tertarik membaca dua bab tentang pamanmu, jangan taruh itu di buku.
8) jangan abaikan media sosial
Ada banyak grup online tentang banyak hal hari-hari ini. Ada ratusan grup facebook yang juga baca buku yang sama dengan kita, atau tertarik dengan memoir sejenis yang kita tulis.
Untuk penyakit atau trauma tertentu, ada banyak support grup. cari dan bikin kontak, terhubung dengan mereka. Jangan terpaku pada sesuatu yang off. Grup kadang ada bully-an. Kalau tidak menemukan pembaca atau bantuan dari sana, move on.
Satu hal terpenting yang kita butuhkan sebelum publish adalah terhubung dengan kmunitas online yang tertarik dengan niche/cerukmu. Kunjungi dan komentar di blog, vlog, podcast orang-orang yang tertarik dengan bidangmu yang bisa membantumu masuk ke komunitas dengan possible readers alias calon pembaca potensial.
9)Cari Publisher kecil dan regional/daerah
Penerbit nasional mungkin tidak tertarik dengan cerita dari daerah kecil, tapi publisher lokal mungkin tertarik. Kita tidak perlu agent untuk bisa mendekati kebanyakan penerbit reginal dan lokal.
10) Jangan berharap pembaca atau audience besar untuk jurnal medis
Jika teman atau saudaramu punya penyakit serius, menuliskan pengalamannya akan berguna bagi penderita yang sama. Tapi tidak untuk publik.
Kamu harus cari dan dapatkan orang-orang tersebut melalui forumonline, blog. Dan ingat, meskipun cerita sedih, tapi tulis dengan cara yang bisa dinikmati, enjoyable.
11) Tulis pengalamanmu dalam blog
Semua penulis non fiksi, utamanya para penulis memoir, memulainya dengan blog.
Memoir butuh dituis seperti novel. Tapi kehidupannyata tidak punya arc story atau alur cerita, compeling dialog atau dialog bernas, dan good pacing alias ritme dan jeda yang bagus. Artinya kita harus mengolahnya agar sebuah cerita tercipta, dibandingkan membuat cerita yang terstruktur seperti sat kita membuat novel.
Hal-hal ini bukan masalah dalam blog. Kebanyakan yang dibaca online adalah non fiksi. dan pembaca suka cerita yang dibuat dengan hati.
Blog dibuat untuk esai personal. Dengan ilustrasi. Artinya blog bisa menjadi carapaling efektif untuk menuliskan memoirmu. Selanjutnya kita bisa megubah dari blog tu menjadi buku yang terdiri dari koleksi kumpulan esai dengan pembaca yang sudah tercipta.
Ketika kita menyelesaikan memoir, atau dalam tahapan polesan final, kita bisa menggunakan segmen buku di postingan blog dan menambahkan banyak foto. Yang bisa jdi magnet bagi pembaca blog.
12) Jangan melompat pada proses self publishing sebelum buku dan dirimu siap
kecuali kamu hanya menulis untuk cucu dan anak-anakmu, tak ada salahnya tapi jelas niatnya.
kita butuh menjadi penulis yang accomplished sebelum berharap yang bukan keluarga membacakaryamu. Bahkan editor paling terlatih tidak bisa mengubah seri kenangan menjadi nasai yang kohesif.
Catatan: Ada beberapa ghost writer yang spesialis memoir,jadi jika kamu ingin ceritamu jadi bentuk buku tapi kamu tidak ingin jadi penulis profesional, kamu dapat minta bantuan nya. banyak layanan editing menawarkan ghost writing - memang lebih mahal daripada sekedar editing- tapi pantas harganya jika kamu tidak menikmati proses menulis.
13) Berpikir di luar buku, think outside the book
Penulis pemula kadang membuat kesalahan dengan melompat ke opus buku panjang . Lebih cerdas dan mudah untuk memulai dengan potongan-potongan kecil dari non fiksi kreatif yang biasa disebut sebagai esai memoir.
Catat bahwa meski buku memoir panjang susah dijual tapi ada pasar besar bagi esai non fiksi kreatif.
Kamu bisa memasarkan esai personal pendek lewat majalah, antologi, jurnal, website, blog, dan kontes. Kamu bangun platform dan hasilkan uang. Majalah dn blog yang berorientasi nostalgia adalah venue hebat untuk cerita-cerita keidupan dari masa lampau. Jurnal dan website tertentu fokus pada hobi, hewan peliharaan, disablities, veteran dll yang selalu mencari pembaca.
Ini juga bisa memberikan kita nilai/kredit penerbitan/publishing, dan kita tidak harus butuh tahunan untuk meraih audeince.
Selagi mengerjakan memori, kita bisa punya banyak material yang sudah ditulis. dengan sedikit cubitan yang greget, kutipan kita bisa menjadi esai personal yang dipublikasi.
Berita bagusnya adalah potongan-potongan pendek itu dibayar. Lihat ada banyak antologi chicken soup series.
Aku punya beberapa antologi chicken soup stories. Di antaranya ada:
Titik Balik
Crazy Moments
Lagu Opick Inspirasiku
Wanita Era Digital
Bicaralah Perempuan
Lovely Lebaran Serendipity
Wujudkan Mimpimu
Para Guru Kehidupan
Selaksa Makna Ramadan
For The Love of Mom
Storycake For Ramadan
Undimensioned
Bilakah Tuhan Jatuh Cinta
Pondok Comblang
Setan 911
Balita Hebat
Masa Kecil Tak Terlupa
Detik Demi Detik
Berjalan Menembus Batas
Storycake For Mompreneur
Storycake Keajaiban Rejeki
Karena Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu
Hot Chocolate For Broken Heart
Storycake Nikmatnya Bersyukur
101 Perempuan Berkisah
Hebohnya Emak-Emak
Travinspira
Jika kita menulis antologi bareng penulis terkenal, kita bisa ikut terkatrol lebih cepat dibandingkan nulis buku solo. Seperti waktu aku nulis antologi Berjalan Menembus Batas bareng bang Ahmad Fuadi penulis Negeri 5 Menara.
14) Jangan takut dan khawatir
Saat menulis memoir, poles ketrampilan menulis kreatifmu, bangun platform, dan pikirkan perhatikan pembacamu. Cara ini menghindarkan kita dari rasa takut dan khawatir. Ada beberapa penulis yang juga sukses dengan self publishing, menerbitkan memoir mereka sendiri.
UPCOMING EVENT
Oh ya, insya Allah juga akan ada workshop atau kelas webinar Writerpreneurship di Era New Normal 29 Juni 2020 nanti.
Selamat menikmati perjalanan menulismu!
0 Comments:
Posting Komentar