riset etnografi
proposal awal: mass media & korupsi. stlh baca ratusan referensi selama 8 bulan, ternyata pembimbing kedua meminta wija utk ubah judul jadi etnografi newsroom 2 media kompas&SM
apa yg tjd pd media massa ktk tjd perubahan rezim SM tdk apple to apple dg kompas
akhirnya diubah jd etnografi kompas saja.
utk menentukan topik penelitian lewat proses stlh hasil diskusi, pemikiran dan terjun ke lapangan awal: diskursus dan perdebatan reog ponorogo mnrt islam. utk etnografi, pertimbangannya adl bisa gak akses ke data feasible utk collecting
awal: digital citizenship, berhbgn bgm korupsi diperbincangkan krn korupsi mengkhianati kewargaan
stlh nulis kesimpulan direview,thn ke-4, pertanyaan berubah, sejauh mana gerakan anti korupsi online berhasil atau tdk.
shg proses riset kembali ke awal, sirkular, hrs nulis ulang
yg didefinisikan pertama kali adl lapangannya itu mana, apa
dlm hal ini sosmed
ikuti langkah2 sosmed etnografi
klo ada intensitas tindakan tertentu, dan ada koneksi satu antar lain, itu disebut lokasi.
mengikuti orng di dunia online dan offline, dua2nya diteliti, konektifitasnya
stlh rumusan masalah (apa kepentingan ramainya dakwah di tv bhkn yg ownernya non muslim)
mengamati produksi aa gym sbg cikal bakal, krn byk yg mengikuti stlhnya.
kontak ke ustadz YM, mamah dedeh dst
bangun koneksi dg PH
jd partisipant observation di warteg masjid, kios2,dst
bgm muslim menonton ustadz2 dan dakwah tv
yg penting dilakukan:bangun kedekatan,emerging/ menyelami dunia yg diteliti
antropolog- tempat belajarnya adl di mana kamu meneliti
ada faktor x dlm keberhasilan seorang peneliti
kalau tdk dekat, tdk akan mendptkn rahasia2nya
butuh waktu
catat setiap hari semua yg dialami
transkrip semua interview dll
analisis: trying to make sense the data
butuh pisau teoritik
pierre bordeaux ttg habitus
apakah berubah, dlm hal apa saja, mengapa
ideal praktis kompas masih sama, jurnalisme rasa
filosofinya menulis n menginspirasi
kredo bhs jawa: ngono yo ngono, neng ojo ngono
habitus: pengalaman masa lalu membentuk tendensi perilaku seseorang di masa sekarang, seringkali menubuh
utk menuju argumen yg bisa dipertahankan butuh proses
sbg etnografer, bgm mengelola data tapi tdk menciderai responden?
saat turun lapangan, jujur terbuka bhw kita peneliti dan sdg mengumpulkan data
beasiswa ada 2
by project
by institusi
ambil sebagian tuition fee dari universitas
netnografi, premisnya dunia internet terpisah dr dunia nyata. semua data diambil dr internet
pd awalnya dipakai utk riset marketing, riwayat branding
yg berkembang kemudian stlh internet jadi 3E, sehari2, setubuh,sejiwa, pendekatan risetnya berubah mjd konektifitas online offline
hubungan kata dengan kata yg lain
manfaatkan tools utk mengukur intensitas dll
gmn jaga netralitas peneliti dg objek?
kekuatan etnografi krn bs dengar suara subjek scr langsung
saat mengumpulkan data,jd insider
saat menganalisa,jd outsider
tdk impose/mempengaruhi dlm menafsirkan
0 Comments:
Posting Komentar