Pendidikan Di Era Pandemi
Pandemi covid-19 ini tak pernah disangka sangka sebelumnya. Tak urung banyak faktor dan bidang mendapatkan dampaknya. Termasuk pendidikan.
Anak anak terpaksa sekolah dari rumah selama beberapa bulan. Banyak keluarga terkaget kaget. Apalagi yang anaknya banyak padahal jumlah gadget terbatas. Walhasil harus beli gadget lagi. Belum lagi data kuota nambah. Duh duh sedih.
Parenting mendapatkan tantangannya sekali lagi. Kali ini para orang tua harus bisa membagi waktu, energi dan perhatian antara pekerjaan keluarga dan juga pendidikan serta tugas tugas sekolah anak-anak mereka.
Aku sempat mendengar cerita lucu dari beberapa orang juga mengenai hal ini. Jadi ada ibu ibu yang sibuk banget sebagai wanita karir sehingga dia tidak sempat menengok dan memantau perkembangan pelajaran jarak jauh anak anaknya. Nah namanya anak anak kalau pegang hape, gadget, laptop ya akhirnya jadi ke mana mana juga. Alias nge game, nonton you tube, chattingan dengan teman dan lain lain sehingga banyak tugas terbengkelai.
Si ibu ini dicolek ama guru di grup orang tua, bu si anak masih belum mengumpulkan tugas a, b, c dan seterusnya. Merasa tersinggung, si ibu ini marah marah di grup. Lha mana tugasnya, wong gak ada pengumumannya kok.
Lalu sesama orang tua murid ada yang memberitahu kalau tugas tugas ada di moodle alias web pembelajaran semuanya, tinggal lihat dan dikerjakan. Merasa dipermalukan lebih jauh, si ibu ini marah marah lalu keluar dari grup orang tua. Hahaha.
Si suami yang dapat laporan dari teman sesama orang tua murid di grup ini pun mengingatkan sikap sang istri. Dan akhirnya mereka malah bertengkar hahaha.
Ya gitu deh contoh ilustrasinya betapa pendidikan di masa pandemi ini penuh tantangan dan ujian. Kami, para mahasiswa S2 master public policy, membahas kasus kasus seperti ini juga dalam salah satu tugas diskusi salah satu mata kuliah tentang kebijakan publik terkait pendidikan.
Oh ya gara gara pandemi ini aku jadi bisa sekolah lanjut S2 secara online setelah lolos seleksi beasiswa. Nah kan ada hikmahnya juga ya. Jadi aku bisa sekolah lagi tapi masih bisa bekerja dari rumah dan tetap bisa mengawasi anak anak belajar. Alhamdulilllah.
Banyak pendidikan di luar sekolah dengan berbagai tema juga berhasil diselenggarakan dengan lebih mudah di masa pandemi ini. Hitung saja ada berapa webinar yang teman teman telah ikuti selama hampir setahun ini.. baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun luar negeri. Selain webinar gratis dari berbagai penyelenggara, kita juga bisa ikut kelas gratis dari berbagai universitas keren semacam Harvard dll. Wah blessing in disguise. Aku juga ikut tuh kelas kelas gratis begini, dan sengaja mengambil topik topik yang jauh dari bidang yang selama ini aku tekuni. Buat membayar rasa penasaran gitu deh. Kalau mau dapat sertifikatnya, tinggal transfer beberapa US Dollar sih
Bersamaan dengan waktu dan pengalaman, para guru dan sekolah sepertinya berusaha terus menerus memperbaiki sistem pembelajaran jarak jauh ini. Dan para orang tua juga banyak keluarga makin menyadari betapa sulitnya menjadi guru. Mereka juga belajar mendidik anak anak dengan lebih baik, memperhatikan tugas tugas juga pekerjaan rumahnya.
Semoga pandemi ini segera berlalu, dan pendidikan kita semakin maju dengan telah melalui digitalisasi dan disrupsi teknologi secara cepat kemarin. Meski awalnya karena terpaksa tetapi semoga berguna untuk pengembangan pendidikan yang bisa mengikuti jaman dan teknologi.
0 Comments:
Posting Komentar