Paper Creative City Lolos International Conference
Menu
Menunggu Kehamilan Pertama
Cukup lama juga aku menunggu kehamilanku yang pertama waktu itu. Mungkin ada sekitar tiga tahun-an lah. Orang-orang sudah mulai ribut dan geger sendiri, nanya-nanyain, kapan nih hamil, kapan nih punya anak. Padahal aku sama suami yang kenalannya memang masih singkat enam bulan sebelum menikah, lagi senang-senangnya pacaran berdua saja setelah nikah. Kami sepedaan BMX, aku bonceng di depan. Touring luar kota naik motor, mendaki ke perbukitan, aku membonceng manja di belakang. Yach gitu gitu deh. Seneng berduaan aja, belum harus menggendong bayi dan semacamnya.
Tapi karena terus-terusan ditanya, lama-lama kami agak jengah juga ya. Lalu mulailah kami ikut mikir-mikir, kenapa ya belum hamil juga. Tetangga selisih dua rumah malah bilang sambil menyeletuk guyon,"waduh, kok jeru banget ya kayaknya, kok belum jadi-jadi."
Hahaha, jeru tuh maksudnya dalam. Aku sama suamiku tersayang sih cuma ngakak-ngakak mendengar guyonan itu, kami anggap sebagai ekspresi kepedulian dan kasih sayang mereka terhadap kami.
Dari beberapa kali perbincangan dengan suami, mertua, juga mendengar masukan-masukan dari saudara dan tetangga, akhirnya aku buka kantor konsultan arsitektur sendiri di rumah. Karena memang kantor eksporter furniture tempat aku bekerja selama beberapa tahun terakhir itu jauh banget dari rumah. Luar kota, butuh berkendara lima puluh kilometer pulang pergi. Setelah bekerja dari dalam rumah tapi belum kunjung hamil juga, paman kami bahkan membawakan kurma hijau dari Mekkah sepulang haji dan umroh. Konon kurma hijau mantap banget untuk bikin cepat hamil. Hehe. Kami manut aja sama semua saran dan makanan yang orang-orang berikan.
Buat menyenangkan hati ibu, kami pun menuruti sarannya untuk datang ke tukang pijat. Suamiku yang tampan dan baik hati dengan setia mengantarku pergi ke tukang pijat itu seminggu sekali. Meskipun tempatnya di luar kota. Oleh tukang pijat, perempuan yang sudah sepuh itu, selain dipijat aku juga diberikan jamu dan ramuan-ramuan tradisional. Sebagai orang yang percaya bahwa harus ada ikhtiar dhohir batin serta tawakal untuk mencapai sebuah tujuan, jadi aku meminum jamu dan ramuan tersebut dengan rutin sesuai anjuran. Meskipun adikku seorang dokter spesialis, tapi aku malah tidak mendapatkan resep-resep terkait kesuburan dan kehamilan. Dia mah cuek saja, hehe, paling-paling mendoakan lah ya.
Alhamdulillah setelah tiga tahun menunggu sejak pernikahan kami, akhirnya Allah memberikan karunia dan anugerahnya. Ciri-ciri hamil mulai muncul dalam diriku. Libur tidak haidl, sehingga kami pun melakukan uji dengan test pack. Lalu kami juga pergi periksa ke tempat praktik bidan yang kebetulan dekat banget dengan rumah kami. Bidan ini pula yang nantinya membantu kelahiran anak pertama kami, dan bahkan merawatnya selama awal-awal kelahirannya. Memandikan, memijat dan lain-lain perawatan.
Jaman sekarang sih semua lebih mudah ya. Ada banyak bantuan yang ditawarkan melalui internet. Secara online, ada layanan kesehatan dari A sampai Z. Termasuk ada Halodoc, layanan kesehatan jadi lebih mudah, aman dan nyaman, dapat ditangani lebih cepat. Karena Halodoc selalu siap memberikan kemudahan layanan kesehatan untuk kita dan keluarga, di mana saja kapan saja. Sehat Jadi Lebih Mudah, karena ada dokter, apotek, rumah sakit, dan asuransi terintegrasi dan memenuhi kebutuhan medis setiap saat, yang disediakan oleh Halodoc.
Kelas Menulis Novel
Apa yang akan dipelajari oleh peserta dalam kursus Anda?
peserta bisa belajar menulis novel
Apakah ada syarat atau prasyarat kursus?
bisa membaca dan menulis
Siapa peserta target Anda?
setiap orang yang mau menulis novel
Ini link kursusnya: https://www.udemy.com/course/belajar-menulis-novel/
yuk belajar menulis novel bersama dian nafi
dian nafi sudah menulis puluhan novel di belasan penerbit di Indonesia
kelas menulis novel terdiri dari dua belas kali pertemuan
dari menentukan tema
menentukan pesan
membuat mindmap, premis dan outline
membuat karakter
membuat plot
mengembangkan cerita
menulis dialog
membuat konflik
membuat klimaks
membuat resolusi
ikuti kelasnya, dapatkan tipsnya dan yang jelas praktikkan
langsung klik ini https://www.udemy.com/course/belajar-menulis-novel/
Pendidikan Di Era Pandemi
Pandemi covid-19 ini tak pernah disangka sangka sebelumnya. Tak urung banyak faktor dan bidang mendapatkan dampaknya. Termasuk pendidikan.
Anak anak terpaksa sekolah dari rumah selama beberapa bulan. Banyak keluarga terkaget kaget. Apalagi yang anaknya banyak padahal jumlah gadget terbatas. Walhasil harus beli gadget lagi. Belum lagi data kuota nambah. Duh duh sedih.
Parenting mendapatkan tantangannya sekali lagi. Kali ini para orang tua harus bisa membagi waktu, energi dan perhatian antara pekerjaan keluarga dan juga pendidikan serta tugas tugas sekolah anak-anak mereka.
Aku sempat mendengar cerita lucu dari beberapa orang juga mengenai hal ini. Jadi ada ibu ibu yang sibuk banget sebagai wanita karir sehingga dia tidak sempat menengok dan memantau perkembangan pelajaran jarak jauh anak anaknya. Nah namanya anak anak kalau pegang hape, gadget, laptop ya akhirnya jadi ke mana mana juga. Alias nge game, nonton you tube, chattingan dengan teman dan lain lain sehingga banyak tugas terbengkelai.
Si ibu ini dicolek ama guru di grup orang tua, bu si anak masih belum mengumpulkan tugas a, b, c dan seterusnya. Merasa tersinggung, si ibu ini marah marah di grup. Lha mana tugasnya, wong gak ada pengumumannya kok.
Lalu sesama orang tua murid ada yang memberitahu kalau tugas tugas ada di moodle alias web pembelajaran semuanya, tinggal lihat dan dikerjakan. Merasa dipermalukan lebih jauh, si ibu ini marah marah lalu keluar dari grup orang tua. Hahaha.
Si suami yang dapat laporan dari teman sesama orang tua murid di grup ini pun mengingatkan sikap sang istri. Dan akhirnya mereka malah bertengkar hahaha.
Ya gitu deh contoh ilustrasinya betapa pendidikan di masa pandemi ini penuh tantangan dan ujian. Kami, para mahasiswa S2 master public policy, membahas kasus kasus seperti ini juga dalam salah satu tugas diskusi salah satu mata kuliah tentang kebijakan publik terkait pendidikan.
Oh ya gara gara pandemi ini aku jadi bisa sekolah lanjut S2 secara online setelah lolos seleksi beasiswa. Nah kan ada hikmahnya juga ya. Jadi aku bisa sekolah lagi tapi masih bisa bekerja dari rumah dan tetap bisa mengawasi anak anak belajar. Alhamdulilllah.
Banyak pendidikan di luar sekolah dengan berbagai tema juga berhasil diselenggarakan dengan lebih mudah di masa pandemi ini. Hitung saja ada berapa webinar yang teman teman telah ikuti selama hampir setahun ini.. baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun luar negeri. Selain webinar gratis dari berbagai penyelenggara, kita juga bisa ikut kelas gratis dari berbagai universitas keren semacam Harvard dll. Wah blessing in disguise. Aku juga ikut tuh kelas kelas gratis begini, dan sengaja mengambil topik topik yang jauh dari bidang yang selama ini aku tekuni. Buat membayar rasa penasaran gitu deh. Kalau mau dapat sertifikatnya, tinggal transfer beberapa US Dollar sih
Bersamaan dengan waktu dan pengalaman, para guru dan sekolah sepertinya berusaha terus menerus memperbaiki sistem pembelajaran jarak jauh ini. Dan para orang tua juga banyak keluarga makin menyadari betapa sulitnya menjadi guru. Mereka juga belajar mendidik anak anak dengan lebih baik, memperhatikan tugas tugas juga pekerjaan rumahnya.
Semoga pandemi ini segera berlalu, dan pendidikan kita semakin maju dengan telah melalui digitalisasi dan disrupsi teknologi secara cepat kemarin. Meski awalnya karena terpaksa tetapi semoga berguna untuk pengembangan pendidikan yang bisa mengikuti jaman dan teknologi.
Public Policy
01/1
Public policy action by govt respond specified circumstance. Purpose: expand public good
Public study: research on policy topics
Public advising: practice of providing info to policy makers
Public Policy (PP) should be
Multi disciplinary
Problem solving
Normative
Multi disc: sociology economics law politics etc
Problem solving: the more issue happen, more pp
But not all issue handled
Agenda setting, academia, activist
Address on priority
Based on happening issue
The more happening, the more govt give attention
Social media become mainstream in society. Blewn up. Attract a lot attention
Normative: should not be cloaked in the guise of scientific objectivity
Should recognize the impossibility of separating goals and means, or values and techniques
There are many actors who influence to agenda setting and policy making process
How big opportunity to address it
Unknown politician
Renewable energy in parliament commission v. Only 1-2 people who interest
The actors who bring the issue is not powerful enough to policy makers
Agenda setting is the first move
To choose the actors who will talk
It's not ideal world
PP is about priority
PP approach
Policy analysis
Design
Evaluation
Policy process studies
Policy change studies
Policy making studies
Policy implementation studies
Policy analysis
What problem, causes, instruments needed to address problem
Identify, investigate
Policy design
Produce clear connection between assumed causes, instrument
Policy evaluation, produce normative knowledge between outcome output
Policy process studies
Enable us to understand dynamic of policy making
Different element composing the whole process
Spesific attention to the role of context
Steps. PP life cycle
Discussion n debate 》 Political action 》 legislative proposal 》 law and regulation 》 compliance 》 debate so on.
There are opportunity to change after implementation based on compliance, discussion and debate
PP process
Problem identification 》 policy formulation 》 policy adoption 》 policy implementation 》 policy evaluation 》 back to problem identification etc
Evaluation
LIPI is thinktank of govt
Badan kebijakan fiskal
Not sharp as independent evaluator
They are part of govt. Fund from govt. Hv limitation
Most of evaluation done by independent, such as university, activist, NGO etc
Ideal evaluation
Output meet the implementation
Problem identification
What is problem/issue
What will role of govt
What is agenda
Issue come to attention of govt through interest group, organization, court cases, member of congress, bureaucratic agencies, individual citizens
Challenge: differing opinions and priorities
Policy formulation
What are steps that will be taken to solve the issue
Will the issue be dealt with all at once or stages
Challenge: different solution proposed by different individual, group, etc
Policy adoption
What course of action will the govt ultimately take
Will it be new legislation or executive order
Challenge:
Time consuming process
Can be difficult and often times controversial
Policy implementation
How will it be applied to real situations
How will the govt make sure the general public will know about it
What consequences for individual, states, organization that do not follow it
Challenge: uniformity and equal application of the law to all levels of govt
Policy evaluation
What positive changes have resulted
What the challenge
What the unforeseen problems
What hv been the unexpected cost
Challenge
Will policy be evaluated in the same way by different govt entities
Throw out the policy or amend it?
Political agenda
Set of issues thought by public or people in power to merit action by govt
Question to consider
Current political values
Weight of custom n tradition
Impact of events
Policy actors
Official
Constitutional responsibilities
Legislative, executives, judiciary
Unofficial actors
Participation with explicit legal authority
Interest group, media, citizens, think tank, political parties (but hv strong because hv arm) oligarchic chain
PP instruments
Legislation and govt policy and priorities
Budget, taxation
Persuasion, public pressure
Inspection, audit
Provision of service
Press release
Things to keep in mind
Pp constantly changing. Reshape, modified etc
Pp inferred from actions and behavior of govt agencies involve overtime
Policy is process
Complex, multiple levels
There will be winner and losers in policy making process
Sehat dan Banyak Duit
Sehat dan banyak duit tentu menjadi impian banyak orang. Betul nggak?
Oleh karena itu belakangan ini banyak orang yang makin sadar untuk menjaga kesehatannya. Apalagi dengan adanya pandemi covid-19 yang terjadi beberapa bulan ini. Bahkan mereka yang sudah disiplin menjaga protokol covid-19 aja masih terpapar juga. Pokoknya demi menjaga imunitas tubuh menghadapi pandemi yang belum tahu kapan berakhirnya ini, memang akan lebih bijaksana kalau kita terus meningkatkan kesehatan.
Caranya antara lain cukup istirahat. Usahakan tidur selama delapan jam. Ada yang bilang tidak harus dalam bentuk tidur malam berturutan delapan jamnya itu. Misal tidur malamnya hanya bisa selama lima jam. Maka bayar tiga jamnya di waktu lain, misal jelang siang yang sering dikenal sebagai qoilulah itu, atau siang bakda dhuhur sampai sore gitu.
Lalu asupan makanan bergizi yang berimbang juga harus diperhatikan. Gimana cara mengatur duit supaya cukup untuk dapat makanan sehat ini.
Nah, banyak orang kini menempuh beberapa cara yang unik. Karena untuk bergerak pun dibatasi sebab ada PSBB dan semacamnya alias semi lockdown sehingga tidak leluasa berbelanja, plus kalau misal pekerjaannya tidak memungkinkan WFH (working from home) sehingga pemasukan berkurang. Maka ada banyak orang membuat semacam ternak lele dan sekaligus berkebun sayur yang mudah dan murah. Tidak butuh kolam luas ataupun kebun yang memakan lahan. Hanya memanfaatkan tong ember plastik besar, mereka bisa menanam kangkung sekaligus beternak lele. Keren kan.
Jadi kebutuhan protein dan mineral bisa mereka dapatkan dari hasil panen mereka sendiri.
Duit yang semestinya dipakai untuk membeli ikan dan sayur bisa ditabung. Kalau ternak lele dan tanam sayurnya berhasil, malah bisa sekalian dijual juga. Nah, kan jadi tambah banyak duit tuh dapat penghasilan dari usaha sampingan ini. Yeay!
Oh ya, selain mengirit pengeluaran dan menambah penghasilan dari usaha sampingan, kita juga harus membuat catatan catatan keuangan jika diperlukan. Begitu yang dulu guruku sekolah pernah ajarkan. Kalau perlu sediakan amplop amplop khusus untuk uang uang tersebut. Misal nih kita anggarkan untuk belanja harian selama sebulan sebesar x, tidak boleh lebih. Untung kalau bisa ada sisa buat ditabung. Terus ada amplop untuk iuran arisan atau jimpitan RT dan semacamnya. Ada anggaran untuk SPP anak anak. Dan seterusnya. Oh ya, hindari hutang, kredit dan semacamnya supaya kita tidak repot di kemudian hari.
Gizi berimbang ini akan menjadi berarti jika kita juga melakukan gerak minimal empat puluh lima menit dalam sehari. Bisa jalan kaki, olah raga seperti pilates, atau yoga atau senam lainnya. Gerak ini di luar kegiatan kita mengerjakan pekerjaan rumah tangga sehari hari seperti menyapu, mengepel, mencuci, memasak dan lainnya lho ya.
Untuk menjaga kesehatan, kita juga musti mengkonsumsi banyak air putih. Kalau bisa dua liter sehari. Lebih baik lagi tiga liter per harinya. Karena air putih dan olah raga itu yang menjaga kerja metabolisme tubuh berjalan dengan baik dan lancar.
Insya Allah kalau kita sehat, tentu tidak banyak uang yang harus dikeluarkan untuk membeli obat, perawatan di rumah sakit dan lain-lain pengeluaran terkait.
Selain kesehatan fisik, kita juga harus menjaga kesehatan mental. Karena kalau tidak sehat mental bisa bahaya juga, bisa menghabiskan banyak uang juga untuk pergi ke psikolog, psikiater dan lain-lain
Cara menjaga kesehatan mental dengan mengkonsumsi hal-hal positif dalam hidup. Sebisa mungkin hindari hal-hal yang berpengaruh buruk pada mental kita. Gitu cara sederhananya. Lebih lengkapnya scrolling saja di daftar list postingan blog ini untuk cari tahu lebih lanjut dan detail bagaimana menjaga kesehatan mental. Kayaknya sudah pernah kubahas panjang lebar.
Yuk jaga kesehatan kita terus!
Kalau kamu, gimana caramu menjaga kesehatan dan gimana juga caramu mengatur duit?
Rekomendasi Drama Korea
Terus terang aku bingung banget disuruh nulis tentang drama korea, karena aku belum pernah nonton kecuali sekali itupun gak sengaja waktu antri di polsek saat menunggu panggilan foto perpanjangan SIM. Dan lagi nonton cuma beberapa adegan saja, tidak satu film.
So, aku cari tahu ada drama korea apa saja yang banyak diperbincangkan orang. Apa saja yang termasuk favorit termasuk aktornya.
Ini dia daftar beberapa drama korea yang direkomendasikan orang-orang:
hotel del luna dots flower of evil who are you school 2015 extraordinary you stranger from hell last empress along with the God goblin 100 days with the prince
cloy
voice king eternal reply 1988 its okay not to be okey strong girl do bong soon vagabond hi bye mama while you ware sleepingTernyata idol yang jadi aktor/aktris ada banyak banget dan panjang daftarnya
Ada IU, Jinyoung (gotse), Jinyoung, baro (b1a4), do kyungsooGimana Wisata Semarang nggak kaya?
Semarang punya pantai, kota, hutan sampai perbukitan pegunungan. Masing-masing dengan ciri khas habitat yang berbeda dan unik.
Ada beberapa pantai di Semarang yang bahkan sampai sekarang belum semuanya aku sempat kunjungi. Baru pantai Marina saja yang sering aku singgahi kalau pas pergi menginap di rumah kakak iparku di perumahan Puri. Pagi setelah subuh saat yang tepat untuk jalan kaki sepanjang pantai ataupun hanya duduk duduk.
Kadang kami wisata keluarga pergi beramai ramai ke pelabuhan Tanjung mas untuk melihat-lihat kapal kapal dan banyak perahu bersandar. Pemandangan antar pantai saja sudah sangat berbeda padahal tempatnya berdekatan. Apalagi pantai yang letaknya lebih jauh lagi.
Aku pernah mendengar tentang pantai yang ada di dekat kawasan bandar udara ahmad yani yang lama. Aku lupa namanya. Konon di situ pemandangannya juga sangat indah terutama saat menjelang matahari terbenam. Ada banyak muda mudi berkunjung menikmati sunset. Dan karena mungkin aku belum punya pasangan lagi jadi dorongan pergi ke sana belum begitu kuat. Eaaaaa
Di tengah kota Semarang, kita punya kawasan Kota Lama yang sangat indah dengan bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang sangat cantik. Saat akhirnya Juni tahun lalu aku berkesempatan beneran sampai ke Belanda, aku makin menyadari bahwa kota lama Semarang itu memang Belanda kecil. Ruas-ruas jalannya, lampu-lampunya, persimpangan-persimpangan jalannya, layout penataan kawasannya dan terutama bangunan-bangunannya memang Netherland banget.
Sudah seharusnya kita bersyukur bahwa kita punya aset wisata yang sedemikian indah. Sehingga ketika anak-anak kita belum bisa diajak ke Belanda karena dananya belum memadai, kota Lama Semarang ini bisa menjadi destinasi yang tepat untuk memberikan mereka gambaran nyata. Tidak sekedar visual namun juga suasana. Of course dalam masalah kebersihan jalan dan kejernihan udara serta air sungai memang masih kalah jauh. Tapi contoh penggunaan sepeda sebagai alat transportasi yang asyik, juga disediakan di kota Lama Semarang ini. Bersepeda bareng anak-anak di sini bisa terasa seperti bersepeda bareng di kota kota Belanda. Yach semacam teaser gitu lah. He ehe.
Kalau kita bergerak ke atas sedikit, ada hutan dekat kawasan kampus Unika Sugiyopranoto yang dari hari ke hari semakin hits. Kalau dulu jaman aku kuliah arsitektur Undip, hutan ini masih sangat sepi dan hanya dikunjungi satu dua pasangan pacaran saja, sekarang banyak banget orang berkujung bersama geng ataupun keluarga. Selain tidak mahal berwisata ke hutan ini karena masuknya aja gratis, tubuh kita juga lebih fresh. Seakan mendapatkan charge energi dari udara bersih dan pemandangan pepohonan hijau yang beraneka ragam
Hutannya juga tidak hanya satu itu. Naik lagi kita bisa sampai hutan yang konon dulu Sunan Kalijaga mendapatkan tiang kayu untuk soko guru masjid agung Demak tuh dari hutan yang banyak monyetnya ini. Pernah dengar cerita ini belum?
Terus kalau naik lagi ke arah barat, ada hutan yang lebih lebat lagi dan sering dimanfaatkan untuk outbound berbagai komunitas juga siswa berbagai sekolah. Ataupun piknik ibu ibu arisan maupun bapak bapak kantoran.
Eh kalau naik ke atas di bagian selatan pun ada hutan yang sering untuk berkemah alias camping. Pinus menjadi vegetasi yang dominan di hutan ini. Beberapa bulan sebelum suamiku wafat, kami berempat dengan dua anakku yang masih balita juga menghabiskan waktu berpiknik di hutan penggaron itu. Such a beautiful memory!
So, wisata Semarang memang kaya warna. Belum lagi banyak kafe dan restoran yang sangat nyaman serta instragammable yang bisa jadi tambahan destinasi wisata.
Duh jadi kangen jalan-jalan lagi.
BACA JUGA:
Webinar Workshop Parenting 4.0
Alhamdulillah kemarin aku berkesempatan ikut webinar Islamic parenting
Berikut beberapa petikannya.
Operasional pembiasaan
membentuk
kebiasaan sesuai waktu
kebiasan beribadah
kebiasaan mencintai
kebiasaan memberi
kebiasaan pdeuli
kebiasaan menimbang skala prioritas
kebiasaan mengukur efektifitas efisiensi
kebiasaan disiplin
siap melayani dialog tiap saat
membnatu menghadapi kesulitan
memperbaiki hubungan bermasalah
membimbing dalam bersikap bertindak
mengarahkan pada pilihan terbaik
membangun sikap percaya diri
membangun kemandirian
membantu terbentuknya integritas diri
memberi tugas dan tanggung jawab harian
mengikuti perkembangan karakter dan prestasi
latihan pidato
diskusi
simulasi
workshop
kerja bakti
permainan positif
tugas dan tanggung jawab sosial
organisasi
kepanitiaan
studi banding
Alat evaluasi kepengasuhan
menilai pada setiap kegiatan
wawancara
riset sederhana
ujian tertulis
ujian prakti
menilai diri sendiri
peserta didik saling menilai
reward and punishment
penilaian kebiasaan
penilaian disiplin
Materi yang dinilai
perkembangan sikap dan emosi
sifat dan karakter
kesukaan dan kecenderungan jiwa
emosi sesuai situasi kondisi
passion
hobby
sikap percaya diri
kemandirian
integritas diri
tugas dan tanggung jawab harian
prestasi
perkembangan kebiasaan
kebiasaan sesuai waktu
kebiasan beribadah
kebiasaan mencintai
kebiasaan memberi
kebiasaan peduli
kebiasaan menimbang skala prioritas
kebiasaan mengukur efektifitas efisiensi
kebiasaan disiplin
Menilai sikap dan emosi
sifat dan karakter
kesukaan dan kecenderungan jiwa
emosi sesuai situasi kondisi
passion
hobby
sikap percaya diri
kemandirian
integritas diri
tugas dan tanggung jawab harian
prestasi
Menilai materi kebiasaan
kebiasaan sesuai waktu
kebiasan beribadah
kebiasaan mencintai
kebiasaan memberi
kebiasaan peduli
kebiasaan menimbang skala prioritas
kebiasaan mengukur efektifitas efisiensi
kebiasaan disiplin
Yuk kita praktikkan! Bismillah, buat anak-anak kita!