Mata Api

Mata Api


Putri Campa menahan napas, berusaha keras menyembunyikan rasa panas dalam hatinya. Sudah tak terhitung banyaknya nyinyiran dan cemooh yang dia dengar dari permaisuri, pendamping utama raja brawijaya V yang beberapa bulan ini menjadi suaminya juga.
Kalau saja Putri Campai tidak ingat tujuan utamanya berasa di sini, tentlah dia akan menyerang perempuan yang dilanda cemburu itu. Yang Putri Campa tak habis pikir, kenapa dari semua selir sang prabu, hanya dirinya lah yang terus menerus digempur. Kena berbagai tuduhan dan terutama tatapan mata apinya yang membakar.
Sembari menahan kalut dalam dadanya, Putri Campa mengemasi satu persatu barang miliknya. Sekarang dia tak lagi punya banyak pilihan. Sang prabu sudah memutuskan bahwa dia harus pergi dari istana Majapahit ini. Meskipun perutnya sudah makin membesar. Mungkin juga justru kehamilan inilah yang membuat permasisuri makin bernafsu menyingkirkannya. Walaupun kalau dipikir-pikir, kenapa harus Putri Campa yang pergi, sedangkan selir lain tidak. Kenapa bayi dalam kandungannya ini yang harus disingkirkan, padahal ada anak-nak lain juga dari sang Prabu keturunan seliri yang punya kedudukan sama dengannya dan sang calon jabang bayi. Apa karena calon jabang bayi ini bakal jadi anak ketiga belas bagi sang Prabu? Apa hubungan angka ketiga belas dengan pengusiran ini? Apakah dia dianggap akan membawa kesialan?
Putri Campa mengelus perutnya dan membisikkan kata-kata yang lembut serta bijak bagi bayi yang dikandungnya.
Anakku, calon anakku, yang sabar ya nak. Yang sabar akan menang. yang sabar disayang Tuhan.
Perempuan muda berkulit putih dan bermata sipit dengan bulu mata lentik itu menyenandungkan beberapa lagu buaian yang dia pernah dengar dari ibunya juga para kerabatnya, yang jauh di Champa. Tentu mereka mendapatkan lagu-lagu penuh harapan dan doa itu dari para leluhurnya . ataukah mereka menggubahnya sendiri?
Tak urung air matanya leleh juga. Rasa kerinduan menyeruak dalam dadanya. Berdesak-desakan dengan rasa teraniaya yang selama ini terus dipendamnya sendiri. Tak ada tempat dia mengadu, berkeluh kesah, apalagi meminta pendapat.
Sambil mengelap basah pipi dan dagunya, Putri Campa menata barang-barang berharga miliknya dalam tas anyaman rotan. Kain-kain pemberian ayah ibunya, beberapa perhiasan dan koin-koin emas yang selama ini dia simpan dengan baik di tempat-tempat tersembunyi.
Dengan penuh kehati-hatian, dia mulai memasukkan juga satu persatu piring porselen cantik yang dia bawa dari Champa. Piring-piring porselen putih berlukiskan stilisasi flora dan fauna. Jari jemarinya meraba tekstur yang menonjol dari kuasan cat biru muda gradasi ke tua di permukaan piring porselen favoritnya. Stilisasi burung hong. burung phoenix. Dia pernah mendengar cerita dan dongeng tentang burung hong atau phoenix ini. Konon katanya meski sudah mati terbakar, burung hong dan phoenix bisa kembali hidup.
Dia ingin seperti burung hong. Dia ingin seperti burung phoenix. Meski dia dimatikan keberadaannya saat ini, meski dia dibunuh, dibakar, ditiadakan, dibuang, diusir, diungsikan, dicampakkan, dia masih akan hidup terus. Hidup lagi.
Meski sekarang dia harus pergi ke suatu tempat yang jauh bahkan menyeberangi lautan, sempat dia dengar namanya bumi Sriwijaya, dia berharap suatu saat dia akan kembali ke sini. Dia berharap akan bisa pulang.

Bagaimana perasaanmu jika menjadi Putri Campa?

Bagaimana perasaanmu jika menjadi Putri Campa?

Seorang selir Brawijaya V, Raja Majapahit terakhir, yang harus diungsikan ke Palembang karena sang permaisuri cemburu berat padanya.
Maka dalam keadaan hamil, Putri Campa menyeberangi lautan menuju Bumi Sriwijaya. Beliau dipasrahkan kepada Aryo Damar, putra Brawijaya V dengan seorang perempuan Bali. Alhamdulillah aku berkesempatan menziarahi makamnya di Palembang, juga mengunjungi tempat-tempat di mana dulu Putri Campa tinggal dan melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Jin Bun alias Hasan (kelak kemudian dijuluki Raden Fatah)

Karena itulah Palembang dan Demak memiliki keterikatan yang sangat erat. Saat berziarah ke kawasan makam Ki Gede Ing Suro Palembang, kutemukan stempel Jipan lambang simbol kerajaan Demak ada di salah satu dinding bata pembatas area yang di dalamnya terdapat sembilan makam pemuka dari Demak. Piring-piring keramik Cina yang menempel di dinding-dinding kayu salah satu rumah limas Palembang, mengingatkanku pada piring-piring serupa yang menempel di dinding-dinding masjid Agung Demak.
Ukiran burung Hong atau Phoenix di daun pintunya seketika membawa ingatanku pada hiasan burung hong di beberapa piring putri Campa di Masjid Agung Demak. Juga gentong-gentong Cina di beberapa sudut rumah limas Palembang, mengantarkan memoriku pada gentong-gentong Cina di kawasan makam Masjid Agung Demak.

Sebuah telaga tirta yang dulu menjadi tempat pemandian Putri Campa juga menjadi salah satu destinasi di Palembang. Tidak kujumpai pemandian serupa di Demak, karena memang tidak banyak artefak peninggalan sejarah kerajaan Demak yang masih tersisa kecuali Masjid Agung Demak itu. Di manakah Putri Campa waktu itu tinggal? Masih kucari bayangannya dalam imajinasiku dan mimpi-mimpiku.

Kalau di Palembang, bisa jadi dia menjadi bagian dari para perempuan yang dulu duduk di beranda rumah limas yang berpagar tenggalun. Di mana dia bisa melihat pemandangan dan aktifitas di luar rumah, namun orang luar tidak bisa melihatnya karena terhalang pagar tenggalun serupa jeruji-jeruji ini. Bentuknya mirip juga yang ada di rumah adat Joglo Kudus.

Kubayangkan Putri Campa membawa koleksi piring-piring keramik dan guci-gucinya itu dari Palembang menuju ke Demak, saat akhirnya sang putra saat remaja pergi ke Jawa menemui ayahnya dan mendapat tanah Pardikan Bintoro Glagah Wangi. Keteguhan, kehebatan dan doa Putri Campa tentu saja menjadi salah satu penopang bagi kesuksesan sang putra menjadi pemimpin Kerajaan Islam pertama di Jawa.

Ada enam puluh lima buah piring Putri Campa. Warna dasarnya putih dengan ornamen biru yang dilukis dengan sangat cantik. Semakin dekat kita memperhatikan detailnya, akan makin terasa keindahannya. Piring-piring ini ditempelkan pada dinding-dinding masjid Agung Demak yang berbatasan dengan serambi. Letaknya dekat dengan pintu-pintu masuk ruangan dalam masjid. Jadi ada di sisi utara, selatan juga dekat dengan pintu utama, lawang bledheg yang posisinya di tengah.

Gentong-gentong Putri Campa berwarna coklat kehitaman. Saat ini sudah tidak utuh pada bagian atasnya alias grumpil. Tidak tampak ada warna atau ornamen lain yang menghiasi permukaan gentong ini. Meskipun begitu sungguh tak terhitung nilainya karena merupakan peninggalan masa Dinasti Ming Abad ke XIV. Beberapa gentong saat ini disimpan di museum Masjid Agung Demak, dan ada juga yang diletakkan dekat kawasan makam Raden Fatah. Sebagian masyarakat meyakini meminum air dari dalam gentong ini membuat awet muda, panjang umur, terkabul doanya dan lain sebagainya.
Bagaimana rasanya sejarah tentang dirimu disalah pahami oleh orang orang dengan sedemikian rupa. 
Kenapa ada yang menyebutmu sebagai putri campa, padahal ada putri campa lainnya yang menjadi permaisuri brawijaya v dan justru membuatmu terdepak dari kerajaan majapahit karena kecemburuannya yang sudah tak bisa tertahan lagi.

Memgapa dari semua selir raja brawijaya v, hanya putri cina atau sebut juga sebagai putri campa selir ini dicemburui putri campa permaisuri? Kenapa bukan selir selir yang lainnya?
Apakah karena mereka sama sama berasal dari campa? Champa? Etnis champ yang terkenal kehebatannya dalam berdagang dan memiliki darah pejuang. Punya watak keras yang gigih memperjuangkan impian dan cita cita mereka, bahkan sampai menyeberang samudra dan melanglang buana.

Ataukah karena putri campa selir begitu dicintai, digandrungi oleh raja brawijaya v sehingga putri campa permaisuri merasa terancam. Feeling insecure.

Atau karena putri campa selir mengandung bayi ketiga belas raja brawijaya v. Dan kini memasuki usia kehamilan tiga bulan, sedangkan putri campa permaisuri bahkan belum hamil meski sudah menikah dengan raja brawijaya v selama bertahun tahun.
Mana sesungguhnya penyebab yang paling bemar dan alasan yang paling tepat.
Ataukah semua akumulasi alasan dan sebab itu justru yang membuat putri campa permaisuri tak punya lagi alasan untuk tidak menyingkirkan putri campa selir.

Bagaimana rasanya menjadi seorang Putri Campa yang pernah dicampakkan namun kemudian memetik buah dari kesabarannya? Menjadi bagian dari bi’ah, lingkungan yang bukan saja relijius spiritual saat itu, namun tetap memiliki pride kebanggaan atas identitas diri yang tak lepas dari asal muasalnya, seorang keturunan Campa, Cina.

Bakti Sosial Muslimat NU Demak dan Tanggap Covid-19

Bakti Sosial Muslimat NU Demak dan Tanggap Covid-19


 Bakti Sosial Romadlan dan tanggap Covid-19 dg 1000 paket sembako dan 1000  masker Muslimat NU Kabupeten Demak bekerja sama dg Baznas dan para donatur Kabupatn Demak disalurkan kpd dluafa ke 4 kecamatan Dempet , Kebunagung, Mranggen , Karangawen dan 2 kelurahan Tlagaweru dan Bomo. Semoga manfaat dan berkah.
 Alhamdulillahirobbil'alamiin Baksos Romadhon dan Tanggap Covid 19 sdh menyalurkan di 5 kecamatan semoga dari BAZNAS dan PKB segera dapat kita salurkan kembali Aamiin
Matursuwun bunda bunnda ... Atas do'a dan kerjasamanya sehingga acara hari ini dpt berjalan dgn lancar.
Semoga menjadi amal sholihah kita

Suasana Ramadlan Dan Persiapan Lebaran

Suasana Ramadan dan Persiapan Lebaran


Hal-hal yang dirindukan dari Suasana Ramadlan Dan Persiapan Lebaran ya banyak banget.


Aku ingat dulu saat bulik bulikku masih padha muda dan belum berkeluarga, kami suka membuat kue kue sendiri untuk persiapan lebaran. Di ruang tengah rumah simbah yang luas, kami duduk melingkar atau kadang dengan posisi sesuka hati, tapi sambil membuat dan mengulen adonan  kami berbincang bincang akrab. Tentang apa saja. Ngalor ngidul lah.
Setelah adonannya jadi kami mencetaknya dengan cetakan atau ya menggunakan tangan untuk memlintir adonan jadi stick panjang kumis kucing, atau diisi abon lalu diditekuk alias mbungkus dan dicuili pinggirnya jadi pastel dan lain lain. Setelah itu adonan yang sudah dicetak dimasukkan oven. Biasanya menjelang maghrib, kue kue sudah jadi. Aku boleh ikut mencicipi sedikit setelah buka puasa. Yang lainnya dimasukkan ke dalam toples. Besoknya kami membuat lagi kue yang lain. Begitu terus sepanjang hari sampai sebelum tanggal 17 ramadlan. Karena setelah nuzulul quran semua bersiap untuk maleman alias sholat malam di sepuluh hari terakhir ramadlan, berdiam di masjid beberapa waktu lalu sholat lailatul qodar, njungkung nyuwun marang Gusti Allah.


Kok bikin kuenya banyak banget sampai bertoples toples? Karena tamunya simbah bnayak banget. Termasuk tamu tamu bulik bulikku dan keluarga kami di rumah besar otu.
Sejak bulik bulik berkeluarga, mereka membuat kue kue itu di rumah mereka masing masing, sedangkan ibu lebih memilih beli kue langsung jadi dalam toples di toko. Jadi kesenangan yang dulu kudapat saat persiapan lebaran itu tidak lagi bisa kurasakan. He he he



Kalau suasana ramadan yang kurindukan adalah sholat berjamaah di masjid, sholat garawih dan witir, yang sekarang tidak kulakukan karena lebih memilih sholat dalam rumah sebab ada pandemic corona.

Juga sholat lailatul qodar di malam tanggal ganjil ramadlan yang kemarin kemarin masih bisa dikerjakan   bersama sama di masjid. Bahkan sampai meluber ke jalan jalan dan alun alun demak. Tahun ini maleman terpaksa libur.

Rasa yang dulu khusyu sepanjang ramadhan juga kurindukan sekali.  Entah bagaimana kali ini kok serasa hilang. Hiks. Sedih banget.

Semestinya meskipun ada corona, dan melakukan semua ibadah di rumah  bisa tetap khusyu dan khudur. Tapi mungkin memang spiritualku baru low bat, ya gimana ya, musti ikhlas lillah. Ala kulli hal alhamdulillah. Masih diberi umur sehingga sempat mencicipi ramadhan, masih diberi kesehatan dan kekuatan sehingga bisa berpuasa, tadarus, tarawih, witir.  Semoga dengan rasa syukur, nikmat akan ditambah
 Aamiin aamiin ya robbal alamiin
Suasana Ramadlan yang juga bikin ribet tapi tidak bisa diabaikan adalah keriuhan mencari baju baju lebaran untuk anak anak, suami, saudara, keponakan  keponakan, orang tua dan mertua. Beuh itu bukan cuma menguras saku tapi menguras energi. Kadang kadang kita suka bajunya tapi nggak suka harganya. Ada yang harganya sesuai kantong tapi model atau bahannya kok gitu aja aja ya. Waduh ribet deh. Bisa bolak balik pasar dan supermarket dalam beberapa hari demi menemukan semua buruan belanjaan baju lebaran ini. Kadang kadang mengganggu kekhusyuan ibadah romadhan juga lho ini. Makanya suka mengambil celah waktu pas datang bulan alias haidl saat mau cari baju lebaran ini. Tapi kadang makin mendekati lebaran pilihan koleksinya mulai habis dan harganya semakin tinggi. Dilema banget tho. Untunglah di masa pandemi corona kita gak bisa keluar rumah, jadi gak ada lagi aktifitas ribet cari baju lebaran.  Hu hu hu tapi gak ada sholat idul fitri sedih juga ya. Hiks hiks


Kalau kalian, apa yang kalian rindukan dari suasana ramadlan dan persiapan lebaran?

Ada Anak Bertanya Pada Ibunya

Ada Anak Bertanya Pada Ibunya
Berkah Ramadhan, Tadarus dan Tarawih



Tadi petang, saat anak perempuanku terlihat malas-malasan untuk sholat tarawih dan malah duduk mojok dekat pintu keluar (yang sinyal internetnya justru kuat di tempat itu), aku pelan-pelan mendekatinya. 

Nok, kata orang ramadhan itu kayak kepompong, yang mengubah ulat menjadi kupu-kupu. 
Dia tertawa kecil, mengalihkan sejenak pandangannya dari gadget dan mencibirku yang duduk setengah jongkok di depannya. 
Perumpamaan yang aneh, komentarnya. 
Iya, memang gitu yang kudengar. Kita menjadi lebih baik karena ramadlan menyediakan latihan-latihan. 

Dia kembali asyik dengan game ponselnya.

Pernah dengar lagu Bimbo ini belum?
Dengan suara fals aku bersenandung lirih, takut kedengaran adik perempuanku (buliknya anak-anakku yang suka mencemooh kalau mereka lagi down atau tidak semangat)

Ada  anak bertanya pada bapaknya, buat apa berlapar-lapar puasa.

Belum pernah dengar. Tapi aku tahu jawabannya, sahut anakku cepat, mencegatku menyanyikan larik berikutnya.

Apa tuh? responku menanggapi sungutannya yang tajam.

Supaya kita tahu rasa laparnya orang-orang susah.
Kalimat-kalimat berikutnya tidak begitu jelas kudengar karena dia mengucapkannya sambil ndremimil pelan hampir tidak kentara suaranya. 

Ada Anak Bertanya Pada Ibunya, ya kan bapaknya sudah nggak ada, lanjutku bersenandung lirih dan sekaligus berseloroh untuk memancingnya agar sedikit memperhatikanku. 

Berhasil. Kepalanya sedikit mendongak ke arahku. 


Ada anak bertanya pada ibunya, buat apa berlapar-lapar puasa. 
Ada anak bertanya pada ibunya, tadarus tarawih apalah gunanya.

Suaraku agak ketinggian, jadi larik berikutnya nada sedikit kuturunkan.

Lapar mengajarmu rendah hati selalu
Tadarus artinya memahami kitab suci.
Tarawih mendekatkan diri pada ilahi 

Dia tampak tidak mendengarkan. tapi beberapa menit berikutnya aku tahu sesungguhnya dia memerhatikan dan tersentuh. 

Aku melanjutkan senandungku yang fals.

Lihatlah langit keanggunan yang indah
Membuka luas dan anginpun semerbak
Nafsu angkara terbelenggu dan lemah
Ulah ibadah dalam ikhlas sedekahLapar mengajarmu rendah hati selalu
Tadarus artinya memahami kitab suci.
Tarawih mendekatkan diri pada ilahi 

Akhirnya dia bangkit berdiri dan mengambil wudlu. Alhamdulillaaaah.

Terima kasih Bimbo.

PKM Pelaksanaan Karantina Wilayah Hadapi Covid-19

PKM Pelaksanaan Karantina Wilayah Hadapi Covid-19

Gubernur Ganjar Pranowo Minta Aparat Lebih Tegas Terapkan PKM di Kota Semarang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Semarang telah sampai di hari ke tiga. Namun, kesadaran masyarakat untuk mendukung program itu masih sangat rendah.


Gubernur Jateng Sidak Posko PKM di Kota Semarang

Mulai 27 April, Kota Semarang Berlakukan PKM Non PSBB
Nek sampean ora gelem nganggo masker, ora iso jaga jarak, ora oleh dagang maneh lho (kalau tidak mau pakai masker dan tidak jaga jarak, nanti tidak boleh berjualan," tegas Ganjar

Kota Semarang telah menerapkan sistem PKM.

Memang ada perubahan setelah penerapan PKM. Namun di beberapa titik, masih menemukan masyarakat berkerumun dan tidak memakai masker. Melihat hal itu, Ganjar langsung turun dan memberikan edukasi.

Hal itu terlihat saat Gubernur Jawa Tengah ngabuburit sepedaan keliling Kota Semarang. Sambil menunggu waktu berbuka,

Pemprov Minta Pemkot Semarang Lebih Tegas Terapkan PKM

Tim Gabungan PKM Kota lakukan Penyekatan Di Perbatasan


Hendi, Wali kota Semarang Tinjau Dapur Umum di hari Kedua PKM Di Kota semarang




Catatan Dari DEMAGZ EXPO

Catatan Dari  DEMAGZ EXPO




catatan ini tentu saja dari event Demagz Expo saat sebelum adanya pandemic corona yang mengharuskan kita terus berada dalam rumah. Stay at home. 

Seperti biasa setiap satu tahun sekali, Kota Demak mengadakan pameran yang menampilkan produk-produk karya dan buatan orang-orang lokal. Dulu pernah sekali Hasfa Group memiliki stand sendiri untuk memamerkan terbitan-terbitan buku-buku dan juga produk-produk merchandise-nya, namun tahun berikutnya kami memanfaatkan satu booth stand itu sekaligus memamerkan produk gamis juga fashion dari sepupu-sepupuku. Jaganya bisa gantian, dan biaya sewa bisa ditanggung bersama-sama. Lebih ringan. Gitchuuu..

Nah, tentu saja kami melakukan berbagai strategi agar booth pameran ini menarik sehingga banyak yang berkunjung dan melakukan pembelian. 
Berikut ini ada beberapa tips desain booth dan stand pameran agar performance-nya oke. 

1. Pencahayaan

Beri pencahayaan  yang mengarah ke  item produk yang di tampilkan. 
Beri beberapa lampu yang digunakan secara efektif untuk menyoroti bagian utama dalam booth.


2. Beri Ruang Terbuka

Beri 
akses ke dalam booth. Sirkulasi yang cukup  lebar. Beri ruang agar leluasa bergerak di sekitar booth.


3. Penggunaan Warna yang Mencerminkan Produk

Beri sentuhan warna booth dan stand pameran yang memiliki satu tema warna produk yang ingin di tampilkan. Sehingga terlihat nilai artistik pada booth.


4. Produk yang Menyatu dengan Tampilan Booth

Seperti permainan warna, buat tampilan booth sehingga bisa menyatu dengan tampilan produk. Misalkan dengan menambah aksesoris pendukung.


5. Tampilkan Produk dengan Dibuat Tingkatan

Seleksi produk-produk, mana saja yang menjadi primadona. Beri tingkatan pada display booth, sehingga memudahkan para pengunjung melihat-melihat produk.


6. Jangan Terlalu Banyak Menampikan Produk

Meskipun sudah memposisikan tempat tampilan dengan baik dan ruang cukup. Jangan memberikan terlalu banyak pilihan produk di satu tempat tampilan, agar menghindari kesemerawutan.


7. Berikan Suasana Ceria dan Bersahabat

Beri pelayanan dengan murah senyum dan ramah tamah. Jangan sampai terlihat ada yang terlihat muka bosan dan hanya duduk-duduk saja, buatlah lebih hidup booth.


8. Kesan Pertama Booth

Buat agar booth mendapat kesan pertama yang baik. Walaupun dari jarak jauh booth sudah terlihat menarik.


9. Tampilkan produk berkualitas tinggi

Jangan berikan kesan kepada pengunjung betapa murahnya produk. Walaupun produk  lebih murah dari saingan, buatlah lebih menarik dalam penampilannya. Misalnya dengan memberikan pelindung atau pembungkus agar terlihat produk lebih eksklusif










Dari Redaksi DeMagz


Dari Redaksi DeMagz





Demikian tagline yang kami usung di  tahun ini.

Roda takdir membawa kehadiran De Magz ke tengah–tengah kita.

Mengutip ungkapan mas Prie GS, kita ini sesuai titahNya saja. da di dunia dengan sebuah tugas, dan semua itu kan mandat. Mungkin suatu masa kita menjadi ustadzah di pesantren, suatu waktu menjadi arsitek di proyek, suatu hari menjadi penulis atau penerbit, suatu ketika duduk bersama orang-orang kreatif membahas pro-bono movement. Ah, tentang pro-bono ini akan kita bahas khusus suatu ketika nanti.

Opo njuk kita resah?
Gelisah?
Kenapa aku di sini, kenapa aku tidak di sana?
Please, Stop!

Terkadang kedudukan bisa melenakanmu. Korupsi dan segala macam kebusukan bisa saja mengalihkan asal mula perjuangan yang dulu berangkat atas nama rakyat.

Jadi ambil hikmahnya.
Semua itu mandate (dariNya).
De Magz demikian juga.
Semoga kehadirannya MENGGERAKKAN kita semua untuk BERINOVASI bersama DEMAK tercinta ini.



Cara Pengiriman Naskah

Majalah DeMagz menerima naskah dari kontributor.

Silakan kirim naskah ke alamat email: demagzcie@gmail.com atau wa 081328767574

bit.ly/naskahdemagz
dengan subject email: DeMagz_Nama_Jenis Naskah/Artikel

Ada 1 buku untuk tiap kontributor  yang naskahnya dimuat.

Berikut jenis artikel/tulisan yang ada di DeMagz:
1. Surat Pembaca
2. Editorial Utama/ Aktual (1-3 halaman A4)
3. Profil /Tokoh (1-3 halaman  A4)
4. Cerpen (3-6 halaman A4)
5. Bisnis (1-3 halaman A4)
6. Puisi
7. Enterpreneurship (1-3 halaman A4)
8. Sekitar Kita  (1-2 halaman A4)
9. Cerbung (20-30 halaman A4)
10. Travelling (1-3 halaman A4)
11. Kuliner (1-3 halaman A4)
12. Ilustrasi/ Sketch/ Fotografi
13. Hikmah (1-3 halaman)

Selamat menulis!

Apresiasi Literasi Dari Pemkab Demak

Apresiasi Literasi Dari Pemkab Demak


Hampir tengah tahun 2016 saat  mendengar ada penyerahan apresiasi literasi bagi pegiat literasi di Demak,  kayak Mei sekarang ini, aku sedang ada di luar kota, luar negeri malahan. Waktu itu ke Singapura, setelah mengisi sharing kepenulisan di komunitas kepenulisan Batam antara sela-sela perjalanan.

Agak sedih kenapa kok justru ketika aku sedang tidak berada di rumah ketika event semacam awarding night ini diselenggarakan. Dan waktu itu jujur saja, dalam hati kecilku, lho kok aku enggak ikutan dapat award-nya. He he he. 

Ternyata kesempatanku mendapatkan apresiasi literasi dari Bupati dan  Pemkab Pemerintah Kabupaten Demak adalah di tahun berikutnya, tahun 2017. Alhamdulillah tsumma alhamdulillah. 




Aku diundang ke pendopo kabupaten Demak dan mengikuti serangkaian acara awarding night malam itu. Ada talkshow tentang literasi, juga pemberian bantuan bagi daerah dan desa-desa yang telah bergiat dalam literasi demi pengembangan serta  inovasi selanjutnya.

Terima kasih pak Bupati dan Pemkab Demak, Perpustakaan daerah Kabupaten Demak, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak dan seluruh pihak yang telah memberikan kepercayaan serta penghargaan ini. Semoga semakin menumbuhkan semangat kita untuk terus menggiat tumbuh kembangkan literasi di kota tercinta kita.

Aaamiin aamiin ya robbal alamiin.