Pariwisata Demak Dan Buku 101 Travel Tips Stories Terbitan Gramedia

Pariwisata Demak Dan Buku 101 Travel Tips Stories Terbitan Gramedia




 

 Senag dan berbagga sekali bahwa akhirnya lahir dan terbit lagi buku yang menceritakan tentang Demak. 

Beberapa kali Demak terceritakan dalam #DNBooks (karya-karya Dian Nafi), antara lain:

 
1. Cerita Cinta Kota yang bersetting perayaan grebeg besar.


Kirab Tumpeng Songo Dan Arak-arakan Prajurit Patang Puluhan ini hanya ada di kota Demak Indonesia saat Grebeg Besar 10 Dzulhijjah setiap tahunnya. Budaya yang sudah ditradisikan dari jaman Raden Fatah penguasa pertama Kesultanan Demak. 
 
Kirab Tumpeng Songo diarak dari Pendopo Kabupaten Demak menuju Masjid Agung Demak. Masyarakat berebut ikut mengambil bagian dari tumpeng itu karena ngalap berkah. 

 
Prajurit Patangpuluhan berangkat dari Masjid Agung Demak ke arah Kompleks Makam Sunan Kalijogo Di Kadilangu. Untuk melakukan jamas penyucian jimat kalimosodo.

Keindahan dan kesemarakan sekaligus suasana spiritualitas dua upacara ini diceritakan dalam cerpen  yang memenangkan lomba dan akhirnya dibukukan dalam Cerita Cinta Kota yang diterbitkan mbak Gina S Noer, istri Salman Aristo. Keduanya penulis skenario yang kondang di Indonesia. 




2. Novel Mengejar Mukti Terbitan Bentang 
Yang riset penelitian dalam rangka penulisan novelnya juga dibiayai oleh mbak Gina S Noer. Sebagian settingnya di Demak. Sebagiannya lagi di kota-kota di Jawa Timur.



Nah kalau yang barusan terbit ini diterbitkan Gramedia Pustaka Utama


101 Travel Tips & Stories adalah perpaduan “Travel Guidebook” dan “Travelogue”. Di dalamnya terdapat 101 artikel seputar tips dan trik traveling


Demak menjadi salah satu yang diulas dalam antologi yang menang lomba menulis bersama Claudia Kaunang waktu itu.



**
 
Untuk  kerjasama  review, liputan dll dengan DeMagz
For reservation,  review and any other collaboration
please do not hesitate to contact at 085701591957 (sms/wa)
DM twitter @DeMagz_
Line: diannafi57
Email: demagzcie@gmail.com

Meet Up Demagz: Organization Structure, Plan And Schedule

Meet Up Demagz: Organization Structure, Plan And Schedule



#LatePost



Struktur organisasi DeMagz akhirnya terbentuk kembali beberapa bulan lalu. Sekaligus dalam rapat aka meet up waktu itu dibahas pula mengenai rencana-rencana kegiatan, dan juga jadual baik kaitannya dengan program-program maupun penerbitan majalah.


Kembali bertempat di Hasfa Camp coworking space, kami berkumpul dan seharian itu mendiskusikan langkah-langkah bersama.  Termasuk membuat list alias daftar pihak-pihak yang sudah dan akan bekerja sama dengan DeMagz.


Mungkin masih akan panjang perjuangan. Tapi DeMagz tetap semangat!
 
 
**
 
Untuk  kerjasama  review, liputan dll dengan DeMagz
For reservation,  review and any other collaboration
please do not hesitate to contact at 085701591957 (sms/wa)
DM twitter @DeMagz_
Line: diannafi57
Email: demagzcie@gmail.com

Writravellicious Goes To Hotel Louis Kienne Pandanaran Semarang

Writravellicious Goes To  Hotel Louis Kienne Pandanaran Semarang


Pertama kali dulu datang ke hotel Louis Kienne Pandanaran Semarang saat mengikuti workshop di lantai paling atas alias roof top-nya. 

Kesempatan kedua sebenarnya datang waktu ada seminar lagi di tempat ini beberapa minggu setelahnya. Namun karena bersamaan dengan acara lain, maka aku urung hadir. 


Nah, kemarin ini aku datang lagi ke hote Louis Kienne Jalan Pandanaran Semarang karena janjian  meet up dengan tamu dari Bandung. Kami merencanakan sebuah buku bersama dan beberapa judul sub-bab sudah kami rancang. Beberapa tulisan bahkan sudah mulai masuk ke folder bersama dan siap diedit. Semoga prosesnya lancar dan berkah.




 Lobby Hotel Louis Kienne didominasi warna broken white. Sofa-sofa tempat duduk berwarna biru cerah namun hangat, menjadi sentra dari lobby ini. Dengan sebuah lampu gantung kristal menawan yang  lumayan besar, menjadi focal point ruangan sekaligus menciptakan kesan elegan dan mewah. Sophisticated.



Louis Kienne Hotel yang terletak di 
Jl. Pandanaran No. 18, Semarang 50241, Indonesia, Semarang ini dekat dengan banyak public space dan fasilitas kota lainnya. Ada Marina Beach, hanya 3.81 km.  Paragon City Mall 0.85 km. DP Mall hanya 0.32 km. Juga yang kemarin barusan kudatangi untuk review, Rooms Inc yang menempel dengan DP Mall Jalan Pemuda juga.
Dan bandara Achmad Yani Airport (SRG) berjarak hanya 3.81 km



Ruangan-ruangan di hotel Louis Kienne ini nyaman, bersih. Desain arsitekturalnya minimalis. Beberapa aksen seperti bunga sakura di pojokan lobby itu menjadi pemanis yang menghangatkan sekaligus mencerahkan.

Louis Kinne Hotel juga menawarkan pelayanan yang istimewa, seperti Wi-Fi gratis di semua kamar, TV, AC, restoran, layanan kebersihan, resepsionis yang ramah, Wi-fi di tempat umum, serta beberapa fasilitas yang lainnya.

 **

Untuk  kerjasama  review, liputan dll dengan DeMagz
For reservation,  review and any other collaboration
please do not hesitate to contact at 085701591957 (sms/wa)
DM twitter @DeMagz_
Line: diannafi57
Email: demagzcie@gmail.com

LOCAL HERO : Ibu Istiqomah

LOCAL HERO 
: Ibu Istiqomah





Semangat perjuangan beliau mungkin meniru ayahnya, seorang pejuang kemerdekaan. Tapi dia merawat, menyiram dan menumbuhkembangkan bibit semangat perjuangan yang sudah ada dalam dirinya. Sehingga kemudian terinternalisasi sedemikian rupa sehingga tak ada langkahnya yang sia- sia dan tak diabdikannya bagi lingkungan terdekat maupun masyarakat yang lebih luas.
“Orang hidup itu harus punya cita-cita. “, ungkap beliau.
Tak henti-hentinya bulikku, adik bapakku ini , terus menerus memompakan semangat kepada siapa saja yang di dekatnya.
Bahkan kehidupan pribadinya sendiri sebenarnya banyak mengundang iba. Karena  beliau ditinggal suami yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dengan lima orang putra putri, tentu saja gaji seorang guru sekolah swasta tidaklah memadai. Tetapi beliau banyak mengorbankan waktu dan tenaganya bagi banyak orang.
“Bekerja itu seperti menanam pohon. Berkorban itu adalah pupuk yang mempercepat pertumbuhannya. “, ucapnya suatu ketika.
Mengingatkanku pada ungkapan yang pernah kubaca  bahwa bekerja dan berkorban adalah tradisi kebangkitan dan kepemimpinan. 
“Karena itu bekerjalah dengan  menabur kebajikan di ladang hati manusia. Tanpa henti. Tulus. Ikhlas mengharapkan RidloNya saja”, sambungnya.
Ia meneruskan pondok pesantren  dan madrasah yang dulu dirintis dan dibangun bersama almarhum suaminya. Didirikan dengan modal sendiri yang seadanya, di sebuah lahan yang hampir tidak dilirik orang pada umumnya. Karena dekat dengan perumahan kumuh dan kuburan orang cina (bong). Sebuah lingkungan yang pada mulanya tidak nyaman untuk ditinggali.
“Bismillah.”, ucap beliau dengan mantap.
Lokasi itu memang sengaja dipilihnya. Jadi bukan semata karena harga tanahnya  murah dan terjangkau oleh doku atau sakunya, namun juga pertimmbangan bahwa mereka akan membuat sebuah pusat kegiatan belajar mengajar. Sehingga masyarakat sekitar yang kebanyakan pengemis dan pemulung serta orang – orang miskin yang kurang bahkan tidak berpendidikan, akan memperoleh pencerahan. Agar putra putri generasi penerus yang tinggal di lingkungan tersebut menjadi generasi yang lebih baik. Subhanallah. Sebuah cita-cita yang sangat mulia yang bahkan berangkat dari keterbatasan dan kesederhanaan. Apa adanya.
“Modal nekat saja. Tawakkaltu ‘alallah”, demikian beliau menjelaskan.
Subhanallah…..
Madrasah dengan beberapa guru yang dibayar dengan gaji yang tidak memadai semata untuk bentuk jariyah. Menyumbangkan ilmu yang semoga bermanfaat.
“Makna hidup kita , sebagai individu , sebagai umat , bangsa  terletak pada kerja keras dan pengorbanan dalam menebar kebajikan bagi kemanusiaan”, beliau menggarisbawahi perjuangan yang dicontohkannya.
Darul Aitam (panti asuhan) juga didirikannya. Banyak anak-anak tak berayah dan tak beribu yang tertolong dan terlindungi. Alhamdulillah setelah berlangsung dengan baik selama setahun, kemudian banyak juga yang turut memikirkan kelangsungannya.
Pengajian Alquran setiap ba’da maghrib yang melibatkan adik iparnya yang hafidzoh sebagai guru,, diikuti oleh puluhan anak. Mungkin sampai hampir seratus anak. Beliau sendiri mengajar Alquran untuk orang tua mereka.
“Sebaik – baik orang adalah yang mengajarkan Alqur’an”, ucap beliau..
Berbagai acara pengajian dan bakti social juga diselenggarakan. Tidak ada penghargaan dari siapapun tak menghadang langkah beliau untuk terus berjuang.
“Bekerja adalah simbol keberdayaan dan kekuatan. Berkorban adalah simbol cinta dan kejujuran.”, penjelasannya ini menggambarkan bagaimana  energi beliau  bertumbuh kembang.
Mengatur waktu antara bekerja sebagai guru yang idealis, ketua sebuah organisasi perempuan Islam sekabupaten, dan memiliki seabrek kesibukan di pesantren dan madrasahnya, memang sedikit banyak mengurangi porsi waktu dan perhatiannya bagi anak-anaknya.
Ada masa-masa anaknya rentan dan melakukan kenakalan. Tapi beliau kemudian mendisiplinkan dengan caranya. Dan tak henti-hentinya berdoa memohon pertolongan Allah.
“Karena tak ada yang dapat menolong kecuali Dia”, berpegang pada keyakinan inilah, beliau tak surut dari langkah-langkahnya dalam berjuang meskipun bisik-bisik kanan kiri mengenai kebelumberhasilannya sebagai ibu yang ideal.
Tapi kalau dipikir lagi, jika tak ada yang bersemangat seperti beliau, siapa yang akan melakukan pekerjaan-pekerjaan heroik tak bergaji, tak bersertifikat dan tak berpenghargaan..
Semangat dan daya juang yang tinggi inilah yang berusaha beliau tularkan padaku keponakannya dan banyak orang-orang terdekatnya.
“Bangsa bisa bangkit karena  para pemimpin bisa memimpin”, sebuah pemikiran dari beliau yang mematahkan asumsi orang kebanyakan yang mengira tak ada lagi orang yang bisa menjadi pemimpin sejati, karena pasti ujung-ujungnya duit.
“ Cuma  mereka yang mau bekerja dalam diam yang panjang, terus menerus berkorban dengan cinta, yang akan bangkit dan memimpin.”, sambung beliau.
Ya, diam diam. Ikhlas. Kakekku, seorang pejuang kemerdekaan dan tokoh agama serta tokoh masyarakat yang rupanya  menitiskan ke putrinya ini.
Terus menerus berarti istiqomah, seperti nama beliau. Sang Guru Kehidupan yang menghidupkan rumahnya untuk menghidupkan kehidupan termasuk kehidupan sesudah kematian. Tentu saja atas pertolonganNya yang Maha Hidup dan Menghidupkan.



**


Untuk kirim naskah ataupun kerjasama  dengan DeMagz
For reservation,  review and any other collaboration, please do not hesitate to contact at 085701591957 (sms/wa)
DM twitter @DeMagz_
Line: diannafi57
Email: demagzcie@gmail.com


MEMBACALAH

MEMBACALAH

by Hevy Dia



Membacalah agar kau paham
Membacalah jika kau sendiri
Membacalah jika ingin mengatakan
Untuk memberantas kebodohan

Membacalah agar kau tahu arti kehidupan
Membacalah agar mengenal dunia luar
Membacalah agar tak dipermalukan
Membacalah untuk masa depan

Entah kenapa?
Kau abaikan buku-buku
Kau sia-siakan sumber ilmu
Bahkan,  kau bakar pengetahuan

Kau hanya anggap mereka tiada
Berada tapi tidak berarti
Kau anggap mereka figuran
Hanya berperan dalam pajangan

Tidakkah kau perduli mereka
Yang saat ini menangis meronta-ronta
Saat tubuhnya tak lagi difungsikan
Saat tubuh terdiam dalam balutan debu

Sombongkah?
Debu dan usang kau anggap biasa
Tobek,  rusak kau biarkan saja
Hilangpun kau anggap biasa

Dimankah hati nurani mu?
Kau tak perlu mencari kesana kemari
Didepan mata saja sudah mendatangi
Namun,  kau anggap mereka sampah meja

Bukuku telah tiada
Ilmuku rusak telah hilang
Pengetahuan tak lagi berguna
Kebodohan menguasai kehidupan

**


Untuk kirim naskah ataupun kerjasama  dengan DeMagz
For reservation,  review and any other collaboration, please do not hesitate to contact at 085701591957 (sms/wa)
DM twitter @DeMagz_
Line: diannafi57
Email: demagzcie@gmail.com


Menu