Dunia kembali dikejutkan dengan peristiwa bunuh diri artis Korea. Kali ini Jonghyun SHINee yang tiba-tiba ditemukan tewas setelah sebelumnya sempat berkirim pesan pada saudara perempuannya.
Semua orang pasti punya masalah. Kalau Ibuku bilang, tiap-tiap masing-masing, artinya tiap-tiap orang pasti punya masalahnya masing-masing. Hanya saja memang tingkat permasalahan maupun ketahanannya berbeda-beda.
Sudah menjadi tugas kita semua untuk memperhatikan juga orang-orang di sekitar kita, selain tentu saja menjaga kesehatan mental kita sendiri.
Aku sendiri pernah mengalaminya. Menjadi orang yang sedang rawan depresi lalu ada orang lain yang datang membantuku melewatinya. Dan pernah juga gantian menemani orang yang lainnya lagi dalam melampaui masa-masa depresinya.
Yang paling awal mungkin adalah penting bagi semua orang untuk menyadari apa yang tengah dia hadapi dan alami . Self awareness. Dan kemudian kesadaran untuk mencari solusi bagi masalahnya.
Ada yang salah nih dengan gue? Ada yang nggak pas nih dengan diri dan hidupku? Pernah nggak merasa seperti itu? Atau mungkin mendengar keluhan itu dari orang di sekitarmu?
Ada masa di mana kita merasa sangat berantakan dan membayangkan seandainya semua ini bisa di-undo, dibatalkan. Atau seandainya saja hidup kita bisa di-reset, diulang lagi. Sehingga yang berantakan itu jadi rapi, we scratch from zero. Kita mulai lagi dari nol. Mungkin nggak ya?
Kalau mungkin, gimana caranya?
Bagaimana cara menata ulang kehidupan kita yang amburadul menjadi lebih baik. Baik sebagai pribadi maupun bagian dari semesta yang lebih luas.
Pernahkah kita berpikir untuk menata ulang hidup ini? Jarang sekali orang-orang melakukan ini. Bukan tanpa alasan untuk melakukan hal ini. Ini ibaratkan, kita hidup dalam rumah, rumah yang berisi banyak barang dengan fungsi berbeda-beda pula. Bayangkan jika rumah itu berantakan , tentu saja hal ini akan membuat kita tidak nyaman, bahkan untuk melakukan aktivitas atau pekerjaan di rumah akan menjadi sangat lambat.
Apalagi jika menambah barang baru dan orang-orang baru dalam rumah, tentu akan sangat merepotkan.
Nah, bagaimana jika kita membenahi segala sesuatunya dengan baik menurut tempat dan fungsinya masing-masing dan membuang barang-barang yang tak penting dan berguna. Dengan keadaan seperti ini tentu saja akan lebih mudah dan nyaman untuk pribadi kita dalam rumah.
Atau jika kita punya komputer. Kita pasti tidak asaing lagi dengan istilah defragment, yang fungsinya menyusun kembali file-file yang alamatnya berantakan. Mungkin kita sering menggunakan komputer yang cara kerjanya sangat lambat, dalam hal inilah kita perlu menggunakan defragmenting. Terbayangkan bagaimana file-file baru dan adanya file yang dihapus, membuat susunan alamatnya di hardisk tempat file-file disimpan menjadi bolong-bolong dan hal inilah penyebab kekacauan itu, sehingga menyebabkan alat pembaca dan penulis komputer menjadi sangat lambat karena harus mondar mandir.
Nah, bagaimana jika bagian file itu tidak berurutan, pasti akan sangat lambat bukan.
Dan jika telah di deframenting beban kerja komputer akan lebih ringan dan umur hardisk pun akan menjadi panjang.
Sebagaimana rumah dan komputer yang memerlukan tata ulang, hidup kita juga perlu ditata ulang.
Terkadang kita membiarkan hidup kita tidak terprogram dan mengatas namakan mengikuti takdir tanpa ada target dan tujuan berarti. Atau fokus pada hal-hal tertentu yang dirasa lebih penting sehingga mengabaikan hal-hal lain yang sebenarnya membuat hidup lebih berantakan.
Misalnya keuangan, terkadang beberapa orang tidak memikirkan hari depannya. Terlalu fokus mencari tabungan masa depan, mengabaikan kebahagiaan dan kepentingan pribadi yang lainnya, sehingga menyebabkan depresi. Adapula yang pada masa mudanya terlalu santai, berpikir “masih ada hari esok” hingga tak berbuat apa-apa untuk dirinya, tentu sikap seperti ini akan merusak pribadinya bahkan lingkungan sekitarnya. Dan ketika ada keperluan mendesak dia pontang-panting kesana-kemari, hal ini juga bisa memicu depresi.
Atau ada yang biasa hidup glamour bahkan terkadang lebih besar pasak dari tiang alias lebih besar pengeluaran dari pendapatan, apakah bisa nyaman dan tenang dengan keadaan ini. Mulai saat ini mari berpikir untuk hidup ini, agar kelak tak menyesal.
Apakah kita perlu menata ulang hidup atau setidaknya membenahi diri?
Untuk membantu teman-teman yang ingin menata ulang kehidupannya itulah buku How To Reset Your Life terbitan Grasindo ini ditulis.
Bisa dibeli di toko buku Gramedia.
Atau beli via toko-toko buku on line
EVENT RESET YOUR LIFE TERDEKAT
NOVEMBER 22, 2019
09.00-12.00 WIB
HTM: Rp 300.000
Hotel Amaris Pancoran Jakarta Selatan
09.00-12.00 WIB
HTM: Rp 300.000
Hotel Amaris Pancoran Jakarta Selatan
Pendaftaran: http://bit.ly/resetcoachjak
TENTANG RESET COACHING
Kehidupan tidak akan maju jika tidak mau membuat perubahan atau menata ulang. Hidup diibaratkan seperti rumah dan komputer. Apa yang terjadi jika rumah dan komputer tidak pernah di atur ulang? Tentunya keadaan rumah akan kacau dan komputer akan menjadi sangat lambat. Begitupun dengan hidup. Kita perlu melakukan Atur Ulang agar hidup mempunyai arah tujuan dengan jelas. Oleh karena itu, dalam pelatihan ini akan membahas masalah yang ada diatas yaitu bagaimana menata ulang kehidupan yang amburadul menjadi lebih baik. Dalam konteks baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari semesta yang lebih luas. Melalui Workshop ini, Anda akan dapat memindai permasalahan Anda, meredefinisi diri, dan menata kembali aspek-aspek kehidupan Anda seperti karir, asmara, dan kehidupan.
Workshop ini sesuai untuk Anda yang ingin mengatur ulang hidup Anda. Bagi Anda yang sedang memiliki masalah asmara, karir, bisnis, hubungan, kehidupan; Anda disarankan untuk mengikuti workshop ini. Materi yang akan Anda pelajari dalam Workshop ini adalah:
1. Memindai Akar Masalah Diri Anda
2. Menjelaskan dan menggambarkan ulang diri Anda
3. Langkah dan Tips menata kembali kehidupan
Daftar Sekarang. Langsung klik http://bit.ly/esetcoachjak
**
0 Comments:
Posting Komentar